IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pemilik Travel Umroh dan Haji Khusus Patuna Mekar Jaya, Syam Resfiadi membenarkan ada 11 dari 25 tim advance positif Covid-19 varian baru omicron. Saat ini Syam dan 10 orang positif masih berada di Wisma Atlet untuk karantina.
"Kami tim advance 25 ada yang ketahuan positif omicron 11 orang sudah di Wisma Atlet walau tidak berbarengan namun terpapar positif," kata Syam saat dihubungi Republika, Ahad (16/1/2022).
Syam menceritakan, perpanjangan masa karantina kepada 11 orang dari tim advance percobaan umroh di masa pandemi dilakukan sejak 12 Januari 2022. Karantina dilakukan setelah hasil pemeriksaan positif Covid-19 setelah pulang dari Arab Saudi.
"Alhamdulillah ujian saya diperpanjang 10 hari lagi di Wisma Atlet," ujarnya.
Syam memastikan manajemen travel Patuna Mekar Jaya memutuskan belum bisa menyelenggarakan umroh saat pandemi awal tahun 2022 ini. Kebijakan ini diambil demi keselamatan jamaah umroh.
"Karena bukti saya OTG covid-19 varian omicron melanda Saudi Arabia. Jadi demi keselamatan Jamaah mohon kiranya bersabar kembali untuk waktu yang lebih baik dng izin dan kehendak Allah SWT," katanya.
Syam Rersfiadi mempersilakan travel lain jika ingin memberangkatan jamaahnya umroh di masa pandemi. Alasannya, karena ia menilai virus omicron ini tidak seganas Covid-19.
"Insya Allah tidak berbahaya bagi jamaah Umroh. Artinya bisa dilanjutkan program umroh sampai waktu tertentu setelah evaluasi intensif oleh Kemenag," katanya.
Syam Rersfiadi memastikan, 11 tim advance saat ini masih menjalani karantina di Wisma Atlet dalam kondisi baik. Meski positif kondisi badan tetap dalam kondisi stabil hanya saja mengalami flu dengan gejala demam dan batuk-batuk.
"Alhamdulillah kami yang terpapar 11 dari 25 orang tim advance kondisinya normal hanya sempat batuk dan demam. Alhamdulillah cukup dengan obat flu dan batuk sudah bisa reda," katanya.
Syam mengatakan, meski sudah minum obat, virus omicron belum mau hilang dari tubuhnya. Sehingga ia masih perlu dikarantina selama 10 hari sejak tanggal 12 Januari kemarin.
"Namun virusnya blm dilemahkan makanya kami tetap harus melalui proses karantina di Wisam Atlet sebagai pengobatan dan perawatan hingga dianggap tidak ada lagi virusnya," katanya.