IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Penasihat Presiden untuk Urusan Kesehatan Mohamed Awad Tag El-Din mengatakan pada Senin (17/1/2022), bahwa varian virus corona yang sangat menular Omicron bertanggung jawab atas sebagian besar kasus Covid-19 di Mesir. Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah Penjabat Menteri Kesehatan Mesir Khaled Abdel-Ghaffar mengonfirmasi bahwa Mesir mengalami peningkatan kasus Omicron.
“Mesir telah mengalami lonjakan tajam dalam kasus virus corona, terutama dalam seminggu terakhir, karena negara itu telah berjuang dengan gelombang virus corona keempat sejak Agustus,” kata Tag El-Din dilansir dari Ahram Online, Selasa (18/1/2022).
Dalam sambutannya kepada media, Tag El-Din mengatakan sebagian besar kasus virus corona saat ini di Mesir ringan dan gejala Omicron menyerupai flu musiman. Kementerian kesehatan telah mendesak orang yang menderita gejala flu biasa untuk mempertimbangkan bahwa mereka mungkin telah tertular Covid-19. Karena itu siapapun yang terserang harus mengisolasi diri dan menghindari berbagi alat pribadi dengan anggota keluarga.
Kementerian kesehatan mengatakan mendeteksi tiga kasus Omicron pertama pada pertengahan Desember. Deteksi pertama ditemukan pada warga negara Mesir yang telah kembali dari luar negeri di Bandara Internasional Kairo.
Tag El-Din mengatakan lebih dari 14 perusahaan Mesir akan memproduksi obat virus corona, tanpa menyebutkan nama perusahaan atau obatnya. AstraZeneca mengumumkan pada Ahad (16/1), bahwa Otoritas Obat Mesir (EDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat 'Evusheld' AstraZeneca.
“Mesir diperkirakan akan menerima pengiriman pertama obat virus corona Pfizer dan AstraZeneca pada Januari,” kata juru bicara kementerian kesehatan Mesir Hossam Abdel-Ghaffar sebelumnya.
Pada akhir bulan ini, Mesir akan menerima pil Paxlovid Pfizer yang diperlukan untuk pengobatan 20 ribu pasien virus corona, serta antibodi virus corona Evusheld yang diperlukan untuk merawat 50 ribu pasien.