REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Nur Arifin, menyampaikan jamaah umroh telah melaksanakan tes PCR sebelum kepulangan ke Indonesia. Hasil tes menunjukkan mereka negatif Covid-19 dan bisa meneruskan perjalanan.
"Menjelang kepulangan ke Indonesia (hari ke-9) mereka di PCR. Alhamdulillah hasilnya 100 persen atau semuanya negatif. Begitu tiba di Indonesia mereka dites PCR lagi. Nah, di sini baru ada yang positif," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (19/1).
Selama perjalanan umroh, jamaah disebut melakukan tes PCR beberapa kali. Tes pertama dilakukan 414 jamaah di Asrama Haji Pondok Gede pada 8 Januari. Hasilnya, semua jamaah dinyatakan negatif Covid-19.
Tes berikutnya dilakukan sesampainya mereka di Saudi. Sesuai aturan Otoritas Bandara Saudi atau GACA, jamaah melakukan karantina selama lima hari. Pada hari keempat, mereka menjalani tes PCR dengan hasil 100 persen negatif.
"Karena negatif semua, maka mereka bisa melaksanakan umroh. Seluruh penyelenggara umroh yang menyertai jamaah senantiasa kita titip pesan untuk mengawal dan mengawasi jamaah, agar disiplin mematuhi protokol kesehatan dan terhindar dari Covid-19," lanjutnya.
Nur Arifin juga menyampaikan pihaknya rutin melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan, untuk membahas perkembangan Covid-19 dan pelaksanaan umroh.
Adapun penerbangan untuk keberangkatan jamaah umroh disebut masih berjalan hingga hari ini. 305 jamaah disebut akan bertolak ke Saudi pukul 19:00 WIB hari ini, menggunakan maskapai Saudi Airlines.
Sebelumnya diberitakan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi, menyebut 87 jamaah umroh asal Indonesia dilaporkan positif terpapar Covid-19. Sepuluh jamaah di antaranya antaranya probable Omicron.
"Dari data ada 87 kasus positif dari jamaah umroh, tadinya ada 28 orang. Sepuluh yang probable Omicron,” kata dia.