IHRAM.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Provinsi Maluku menyerahkan bantuan senilai Rp 1,5 miliar untuk pembangunan masjid di kompleks Asrama Haji Maluku di kawasan Waiheru, Kota Ambon, Kamis (20/1/2022). Gubernur Maluku Murad Ismail membenarkan bantuan pemprov tahun 2021 itu baru diserahkan secara langsung kepada Kakanwil Kementerian Agama setempat Djamaluddin Bugis.
Bantuan pembangunan serta 5.000 mushaf Alquran diserahkan Murad bertepatan dengan peletakan batu pertama pembangunan masjid yang diberi nama Ismail Murad itu pada Rabu (19/1/2022). Murad mengakui bantuan untuk pembangunan Masjid Asrama Haji akan diberikan secara bertahap hingga rampung serta fasilitas pelengkapnya guna mendukung asrama haji sebagai embarkasi haji antara di Provinsi Maluku.
Menurutnya, membangun dan memakmurkan masjid merupakan perintah agama, bukan hanya sekadar memelihara dan melestarikan warisan, tetapi juga berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. "Pembangunan masjid asrama haji selain sebagai wujud kecintaan umat Islam di Maluku untuk memupuk dan menyebarkan nilai-nilai keislaman, juga memupuk persatuan ukhuwah dan persaudaraan antarsesama jamaah calon haji yang datang dari berbagai daerah," katanya.
Keberadaan Masjid Ismail Murad jika rampung, kata dia, diharapkan menjadi pusat aktivitas umat Islam dalam kegiatan ibadah keumatan, pengembangan dakwah serta peradaban Islam di Maluku. Kakanwil Kemenag Maluku Djamaluddin Bugis menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Maluku atas kepedulian dan dukungan penuh terhadap pembangunan bidang agama dan keagamaan, termasuk pembangunan masjid asrama haji.
Pembangunan masjid tersebut hingga rampung diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar. Selain mendukung pembangunan masjid, pemprov juga telah mengeluarkan rekomendasi dan ikut mendorong ditetapkannya Asrama Haji Maluku sebagai embarkasi haji antara serta memfasilitasi terbitnya peraturan daerah (perda) haji dan lainnya.
Dia menambahkan peletakan batu pertama pembangunan masjid disatukan dengan pelatihan dai pembangunan Maluku, diikuti 564 peserta yang merupakan para penyuluh agama Islam, penghulu, Kepala KUA dan seluruh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam se-Maluku. Pelatihan itu bertujuan mengoptimalisasikan fungsi dan peran Dai sebagai corong atau beranda pemerintah dalam menyampaikan pesan pembangunan di Maluku.