Dan keistimewaan orang yang menjadi syuhada buka saja untuk dirinya sendiri. Tetapi karena kesyahidannya itu, dapat menjadi penolong bagi keluarganya. Karena keluarganya pun rela melepas kepergiannya berjihad hingga syahid. Sebagaimana sabda nabi:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلشَّهِيْدُ يُشْفَعُ فِى سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ.
Rasulullah Saw. bersabda, “Orang yang mati syahid itu diberi syafaat (pertolongan) untuk tujuh puluh dari ahli keluarganya.” (HR. Abu Dawud).
Karena itu bagi Muslim adalah hal yang baik untuk berdoa mengharap kepada Allah agar dimatikan dalam kondisi syahid. Sebab kendatipun takdir menentukan meninggalnya dalam kondisi tidur atau lainya maka ganjarannya seperti orang yang mati syahid.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَأَلَ اللَّهَ تَعَالَى الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِوَاِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ.
Rasulullah ﷺ bersabda: Barangsiapa yang minta kepada Allah mati syahid dengan kesungguhan, niscaya Allah akan menyampaikannya ke tingkat orang-orang mati syahid walaupun ia mati di tempat tidurnya. (HR. Muslim).