Sebagaimana diketahui, masjid ada di berbagai daerah dan ada program Indonesia mengaji. Menurut Imam, program itu bisa berbasis masjid, ustaz dan ulama setempat sekitar masjid bisa menjadi guru mengajinya.
"Kita punya juga anak-anak relawan yang bisa melibatkan diri dalam program pemberantasan buta aksara Alquran, di PTIQ program itu terus berlangsung sejak lama dilakukan oleh mahasiswa, salah satunya dalam pengajian privat, biasanya kalangan orang berada manggil guru mengaji dari mahasiswa PTIQ yang bersanad bagus," jelasnya.
Imam menegaskan, anak-anak usia remaja juga banyak yang bisa baca Alquran dengan baik. Dalam hal ini ada harapan baik, karena Indonesia tidak akan kekurangan guru mengaji.
"Yang harus dilakukan irama programatis yang berbasis masjid itu yang kemudian tidak hanya ngaji tapi juga memberikan insentif semangat baru semacam penyemangat dalam program vokasi yang mengarah kepada generasi milenial berbasis masjid lebih profesional, agamanya bagus, ngajinya bagus, profesionalismenya bagus, hal ini akan kita bacarakan dalam rapat DMI," kata Imam.