Senin 24 Jan 2022 20:34 WIB

Pesantren Jadi Pilar Kebangkitan Ekonomi 

Hebitren adalah kebangkitan ekonomi pesantren.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID, JAKARTA. Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq berharap pesantren mampu menjadi katalisator pengembangan ekonomi dan bisnis keumatan hingga pelosok daerah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri  pelantikan pengurus Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Cirebon yang digelar di Patra Hotel, Cirebon Jawa Barat pada Senin (24/1). 

Kiai Maman yang juga Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi Majalengka mengatakan Hebitren juga menjadi jawaban akan tantangan Presiden Joko Widodo pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung yang mendorong NU menjadi lokomotif pergerakan ekonomi umat. Untuk memulai visi itu, menurut Kiai Maman, sangat tepat bila pesantren diberikan ruang yang lebih besar dalam memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Baca Juga

"Hebitren mengeskalasi pesantren tidak hanya sebagai institusi pendidikan saja namun pesantren harus memberikan efek besar ke bidang ekonomi," tegas kiai Maman yang juga Wakil Sekertaris Dewan Syura DPP PKB melalui rilis yang diterima Republika,co.id pada Senin (24/1)

Menurut Kiai Maman, paradigma pesantren kini pun harus diubah. Pesantren tidak hanya menjadi pusat dakwah, tempat belajar dan mengajar, atau akulturasi sosial budaya saja, namun pesantren adalah salah satu kekuatan sosial ekonomi yang besar, sehingga pesantren perlu diberikan perhatian lebih agar mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap pengembangan ekonomi dan bisnis.

Dengan jumlah yang begitu banyak serta tersebar di pelosok Indonesia, pesantren memiliki semua yang dibutuhkan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sementara dari segi kualitas, kiai dan santri pondok pesantren memiliki keunggulan dalam bidang pemahaman teori dan konsep-konsep ekonomi Islam yang mumpuni.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement