Pertama, boleh jadi ajal mendahuluinya, sehingga Anda meninggal dunia sebelum beramal. Contohnya, Anda bermalas-malasan menegakkan shalat pada awal waktu sehingga Anda meninggal dunia sebelum menegakkannya.
Kedua, boleh jadi amal tersebut sudah selesai diker jakan orang lain, sehingga Anda kehilangan kesempatan berbuat pahala. Seperti kesempatan membangun masjid, Anda tidak mau menyumbangnya sampai masjid itu rampung.
Itulah alasan Allah meme rintahkan agar kita memper banyak amal: "Wa quli'maluu fasayarallahu alamakum wa rasuuluh wal mu'minuun (Sampaikan Muhammad, beramallah, sebab Allah, rasulNya dan orang-orang beriman akan melihat amalmu)."
Artinya, tidak ada amal saleh yang sia-sia. Semua amal baik atau buruk tetap dalam pengawasan-Nya. Jangan khawatir, Anda tidak mendapatkan balasan dari-Nya: "Famay ya'mal mitsqaala dzarratin khairay yarahu. Wamay ya'mal mitsqaala dzarratin syarray yarahu (Siapa yang beramal baik sebesar zarrah pun Allah pasti melihatnya. Sebaliknya siapa yang beramal buruk sebesar zarrah pun Allah pasti akan membalasnya)." (QS azZalzalah: 7). n