IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Klaija merupakan salah satu makanan penutup yang sangat populer. Dengan tekstur renyah di luar dan isian lembut yang terdiri dari molase, kurma dan kayu manis, klaija telah lama menjadi salah satu manisan favorit Arab Saudi.
Makanan penutup dari wilayah Qassim ini biasanya dibuat dan disajikan di musim dingin dengan kopi Saudi. Diyakini, makanan ini telah menyebar dari Irak sekitar 500 tahun yang lalu, sebelum menjadi bagian integral dari budaya dan masakan Saudi.
Saking populernya kue kering ini, Festival Klaija diadakan di Buraidah, ibu kota wilayah Qassim, setiap tahun sejak 2009. Festival ini memasuki tahun ke-13 dan dimulai pada 26 Januari selama 10 hari.
Dilansir di Arab News, Senin (7/2), karena popularitasnya, Gubernur Qassim Pangeran Faisal bin Mishaal memperpanjang festival hingga 8 Februari. Puluhan wanita dan keluarga Saudi setempat berkumpul untuk menjual makanan penutup buatan sendiri yang baru dipanggang dan camilan lainnya.
Pada November 2021, UNESCO memasukkan Buraidah ke dalam “jaringan kota kreatif” karena posisinya dalam gastronomi.
Menurut Saudi Press Agency, Gubernur Qassim mengatakan, “Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada tamu lokal dan internasional produk kami dan menghargai Buraidah atas pencapaian global ini”.
Festival, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Qassim, bertujuan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi penduduk setempat dan keluarga mereka, serta membantu memasarkan produk mereka.
Tahun ini, festival tersebut mencatat penjualan yang mengesankan sebesar 1 juta riyal Saudi dalam lima hari pertama, sedangkan pada edisi ke-12 acara tersebut mencatat pendapatan sekitar 7 juta riyal Saudi.
Sekitar 300 keluarga dari Qassim ambil bagian dalam festival tahun ini, dengan pengunjung menikmati makanan penutup tradisional dan menyaksikan klaija dibuat secara langsung.
Penduduk setempat dengan ahli memamerkan keterampilan membuat klaija mereka, mulai dari menguleni adonan hingga menyiapkan isian, dan membentuk serta memanggang camilan.
Kue kering yang renyah itu terbuat dari tepung terigu dan diisi dengan kurma, madu, ghee, minyak zaitun, gula atau tetes tebu, kunyit, bubuk jahe, kapulaga dan kayu manis. Kemudian, diolesi dengan kocokan telur untuk memberikan warna cokelat keemasan yang mengkilat setelah dipanggang.
Pengunjung sering membeli klaija dalam jumlah besar untuk mengobati kerinduan keluarga dan teman-teman mereka yang tinggal di luar negeri. Makanan tersebut diklaim bebas dari bahan pengawet dan memiliki umur simpan yang lama.
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, Umm Abdullah adalah salah satu pembuat klaija paling terkenal di Arab Saudi. Dia telah mengambil bagian dalam festival klaija sejak edisi pertamanya dan makanan miliknya tidak hanya populer di Qassim, tetapi juga di seluruh dunia.
“Saya menerima pesanan dari AS, India, Bahrain dan Kuwait,” katanya.
Sementara orang-orang muda bereksperimen membuat makanan penutup dengan isian yang berbeda, Umm Abdullah mengatakan rahasia kesuksesannya. Ia berpegang pada resep tradisional kuno dan menggunakan oven klaija tradisional untuk mendapatkan warna dan kerak cokelat yang sempurna.
Festival Klaija ini juga menampilkan banyak kegiatan dan program lain, termasuk pertunjukan folkloric.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2019461/saudi-arabia