IHRAM.CO.ID, BOGOTA— Amerika Serikat akan menyumbangkan 8 juta dolar AS (Rp114,9 miliar) kepada polisi nasional Kolombia untuk mendukung pelatihan hak asasi manusia dan anti korupsi, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengatakan pada Selasa (8/2/2022) selama kunjungan ke Bogota.
Polisi nasional Kolombia mendapat kecaman keras dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, karena menggunakan kekuatan berlebihan selama protes anti pemerintah yang mengakibatkan lebih dari 40 warga sipil tewas.
Keluarga dari beberapa korban tewas mengatakan mereka menunggu lama untuk memperoleh keadilan ketika polisi terlibat dalam kematian.Pemerintahan Presiden Ivan Duque mendukung reformasi kepolisian tahun lalu yang dikatakan akan meningkatkan standar hak asasi manusia bagi polisi.
Beberapa petugas polisi telah dihukum atau menghadapi tuntutan atas kematian warga sipil sejak 2019. "Saya sangat bangga mengumumkan tambahan 8 juta dolar dari pemerintah Amerika Serikat bagi polisi nasional Kolombia untuk mendukung pekerjaan yang mereka mulai sekarang dalam perlindungan hak asasi manusia, dalam memperkuat pendidikan hak asasi manusia di antara kepolisian, akuntabilitas bagi mereka yang menyalahgunakan hak asasi manusia dan mengidentifikasi korupsi di dalam kepolisian," kata Nuland yang didampingi direktur kepolisian nasional, Jenderal Jorge Luis Vargas, kepada wartawan.
Nuland memuji apa yang dia sebut sebagai komitmen polisi Kolombia untuk menyelidiki pelanggaran dan memperkuat standar hak asasi manusianya dan mengatakan pemerintah Amerika Serikat sedang melakukan upaya serupa di negaranya sendiri.
"Ini adalah transformasi besar untuk melindungi hak-hak warga Kolombia, ini adalah transformasi besar polisi nasional untuk menjamin kebebasan rakyat," kata Vargas.
Kolombia dan Amerika Serikat akan berbagi informasi intelijen untuk mencegah kemungkinan campur tangan dalam pemilihan legislatif dan presiden akhir tahun ini, kata Duque pada sore hari setelah pertemuannya dengan Nuland.
Warga Kolombia akan memberikan suara pada pertengahan Maret untuk memilih anggota parlemen dan pada Mei memilih presiden baru yang kemungkinan akan berlangsung dalam dua putaran.