IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR – Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya (MOTAC) akan menyelenggarakan sesi pelatihan atau Training of Trainers (TOT) untuk semua operator perjalanan umroh berlisensi di bawah kementerian.
Dalam sebuah pernyataan, MOTAC menyatakan sesi tersebut akan diselenggarakan dengan kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Harapannya, agen perjalanan dapat memberikan pengarahan kepada jamaah sebelum keberangkatan mereka menjalankan ibadah umroh.
Dilansir di Bernama, Jumat (11/2), langkah ini dilakukan pemerintah seiring dikeluarkannya kebijakan prosedur operasi standar (SOP) umroh baru yang diumumkan oleh pemerintah dan mulai berjalan 14 Februari nanti.
Sesuai SOP, operator umroh diharuskan menunjuk penanggung jawab (PIC) jika mereka menangani 40 jamaah ke atas. Sementara, bagi keberangkatan umroh dengan jumlah kurang dari 40 jamaah, PIC diperlukan untuk mengelola jamaah di gerbang internasional.
Selain itu, pemerintah telah mewajibkan jamaah untuk mendapatkan suntikan booster Covid-19 dan mengizinkan mereka menjalani karantina wajib di rumah, tanpa harus menyerahkan Aplikasi Karantina Rumah (HQA).
Sebelumnya, Malaysia sempat menunda sementara perjalanan umroh pada 8 Januari karena penyebaran kasus Covid-19 terkait varian Omicron. Tetapi, umroh kembali dilanjutkan mulai 8 Februari dengan penerapan SOP yang lebih ketat.
Sumber: bernama