Sabtu 12 Feb 2022 21:08 WIB

Malaysia Syaratkan Kartu Identitas untuk Ganti Rugi Jamaah Umroh

Malaysia memberikan ganti rugi atas penundaan pemberangkatan umroh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Malaysia (ilustrasi). Malaysia memberikan ganti rugi atas penundaan pemberangkatan umroh
Foto: Reuters
Bendera Malaysia (ilustrasi). Malaysia memberikan ganti rugi atas penundaan pemberangkatan umroh

IHRAM.CO.ID, KUALA TERENGGANU – Pemerintah Malaysia memutuskan akan memberikan ganti rugi bagi jamaah umroh. Jamaah hanya perlu membawa kartu identitas ke cabang Lembaga Tabung Haji (TH) mana pun untuk mendapatkan pembayarannya. 

Kompensasi ini diberikan pemerintah atas kerugian yang mereka alami, menyusul keputusan penundaan sementara perjalanan umroh selama sebulan, yang diberlakukan sejak 8 Januari. 

Baca Juga

Dilansir di Bernama, Sabtu (12/2), Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad mengatakan, jamaah tidak perlu melakukan pendaftaran karena hal ini sudah disiapkan biro perjalanan umrah. 

"Setelah MOTAC (Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya) menerima daftar nama, itu akan diteruskan ke Tabung Haji,” ujar dia. 

Lebih lanjut, pihaknya akan memeriksa apakah jamaah memiliki rekening dengan TH, sebelum meminta mereka mengambil ganti ruginya. 

Sebelumnya, Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Ahmad Marzuk Shaary mengatakan, pemerintah akan membayar hingga 60 persen dari kerugian jamaah yang terkena dampak penundaan perjalanan umrah. 

Dia juga menyatakan segala proses pengecekan daftar jamaah umroh yang terdampak kebijakan tersebut diharapkan selesai pada pertengahan bulan ini.  

 

Sumber: bernama 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement