Selasa 15 Feb 2022 07:51 WIB

Taliban Kecam Langkah AS yang Cairkan Dana Afghanistan untuk Korban 9/11

Taliban mengatakan AS akan merusak hubungan dengan Afganistan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto:

Seperti diketahui, aset pemerintah Afghanistan yang berada di luar negeri senilai miliaran dolar AS dibekukan setelah Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus tahun lalu. Sebagian besar dari dana yang dibekukan berada di AS.

Gedung Putih mengatakan, dana tersebut akan dicairkan dan telah dirancang hanya untuk menjangkau rakyat Afghanistan yang dilanda kemiskinan parah. Dana tersebut diharapkan tidak akan sampai di tangan Taliban dan aktor jahat.

Korban insiden 9/11 memenangkan putusan pengadilan AS pada 2012 terhadap Taliban dan beberapa entitas lainnya. Kerabat korban lainnya juga memiliki tuntutan hukum yang sedang berlangsung atas serangan itu.  Seorang pengacara yang berbasis di New York untuk sekitar 500 keluarga, Jerry S Goldman, mengatakan, semua memiliki pijakan yang sama untuk dana tersebut.

“Ini akan membutuhkan banyak dana untuk memberikan kompensasi moneter, tetapi kami tidak akan pernah membuat orang-orang ini utuh. Tidak pernah,” kata pengacara  Goldman.

Pengadilan harus memutuskan apakah akan memanfaatkan dana yang dicairkan itu untuk membayar klaim korban insiden 9/11.

Secara keseluruhan, Afghanistan memiliki aset sekitar 9 miliar dolar AS di luar negeri, termasuk 7 miliar dolar AS di Amerika Serikat. Sementara sisanya disimpan di Jerman, Uni Emirat Arab dan Swiss.

Juru bicara politik Taliban, Mohammad Naeem menuduh pemerintahan Biden telah menunjukkan tingkat kemanusiaan terendah dari sebuah negara dan bangsa. Keputusan pemerintahan Biden tersebut mendapatkan kecaman secara meluas di sosial media. Tagar #USA_stole_money_from_afghan telah menjadi topik utama di kalangan warga Afghanistan.  Sebuah cicitan lmenunjukkan bahwa pembajak dalam insiden 9/11 adalah warga negara Saudi, bukan warga Afghanistan.

 “Mari kita ingatkan dunia bahwa #AfghansDidntCommit911 dan #BidenStealingAfgMoney,” ujar seorang dosen di Universitas Amerika di Afghanistan dan seorang aktivis sosial, Obaidullah Baheer di Twitternya.

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement