Kamis 24 Feb 2022 16:41 WIB

Invasi Rusia, Pengamat: Ukraina Bakal Beri Perlawanan Sengit

Rusia secara resmi menggelar invasi ke Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
 Orang-orang berjalan melewati konsekuensi dari penembakan Rusia di Kyiv, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. Pasukan Rusia telah meluncurkan serangan yang diantisipasi ke Ukraina. Ledakan besar terdengar sebelum fajar di Kyiv, Kharkiv dan Odesa ketika para pemimpin dunia mengecam dimulainya invasi Rusia yang dapat menyebabkan korban besar dan menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis.
Foto:

Bantuan Barat

Negara-negara Barat sudah mengirimkan bantuan persenjataan ke Ukraina. Tapi Kiev masih perlu lebih banyak senjata. AS sudah menyatakan tidak berniat mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Sejak 2014 lalu AS sudah menggelontorkan bantuan militer senilai 2,5 miliar dolar AS ke Ukraina. Termasuk mengirimkan rudal anti-tank Javelin, kapal patroli pantai, kendaraan lapis baja atau Humvess, senapan laras panjang, drone pengintai, sistem radar, night vision dan peralatan radio. 

Ada kemungkinan AS akan mengirimkan rudal anti-pesawat Stinger, kapal dan senjata-senjata ringan. Turki juga sudah menjual drone Bayraktar TB2 ke Kiev yang sudah digunakan untuk bertempur melawan separatis pro-Rusia.

Inggris dilaporkan memasok sekitar 2.000 rudal anti-tankke Ukraina pada Januari lalu. Mereka juga mengirimkan pakar untuk melatih pasukan. Britania juga mengirimkan kendaraan tempur Saxon.

Estonia mengatakan sudah mengirimkan rudal anti-tank Javelin. Sementara Latvia dan Lithuania menyediakan rudal Stinger. Republik Ceko mengumumkan akan mendonasikan amunisi artileri 152mm. Jerman menolak mengirimkan senjata tapi menyumbang sekitar 6 juta dolar AS untuk pembangunan rumah sakit dan pelatihan.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement