Jumat 25 Feb 2022 17:17 WIB

Jeddah Menjelma Menjadi Kota Modern

Jeddah tengah menjelma menjadi kota modern.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Restorasi Kota Tua Jeddah (Jeddah Historical District), Arab Saudi dimulai sejak tahun 1970-an.
Foto: Darmawan/Republika
Restorasi Kota Tua Jeddah (Jeddah Historical District), Arab Saudi dimulai sejak tahun 1970-an.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kota Jeddah, Arab Saudi, tengah berbenah. Salah satunya dengan dibangunnya proyek Jeddah Central. 

Dilansir dari laman Arab News pada Jumat (25/2), Sebelumnya renovasi ini diresmikan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pada Desember. Proyek Jeddah Central senilai 20 miliar dolar akan mengubah dan merevitalisasi sekitar 5,7 juta meter persegi tepi laut. Itu membentang ke utara dari Istana Al-Salam hingga pabrik pengolahan air kota.

 

Pengembangan akan mencakup oseanarium mutakhir, gedung opera dan stadion olahraga, bersama lebih dari 17.000 unit perumahan, 2.700 kamar hotel, marina, pantai, dan beberapa ruang hijau yang mencakup sekitar 40 persen dari area proyek. Fase satu akan mencakup pembuatan salah satu pantai umum terbesar di Jeddah, dengan dermaga, marina, taman, dan taman bermain di sepanjang kawasan pejalan kaki. Semuanya dijadwalkan selesai pada 2027.

 

Sementara tahap dua akan selesai pada 2030. Itu mencakup sejumlah fasilitas utama, termasuk ruang hijau, sumber daya pendidikan yang inovatif, masjid yang akan menggabungkan desain modern dan tradisional, perpustakaan, teluk karang, dan museum yang dilengkapi teknologi pintar. 

 

Menurut situs web proyek, fase ketiga, setelah 2030, akan lebih meningkatkan fasilitas dengan penambahan fasilitas kesehatan yang dirancang dengan standar internasional tertinggi. Sementara distrik yang berpusat pada inovasi dan budaya akan memberikan pengalaman kelas dunia.

 

Sejarah Jeddah sekitar 3.000 tahun ke masa ketika itu adalah sebuah desa nelayan kecil. Ketika berabad-abad berlalu, kota itu tumbuh menjadi pelabuhan internasional utama, bagian dari rute ziarah utama, dan tujuan budaya dan komersial dalam dirinya sendiri.

 

Di era Islam pertama, selama kekhalifahan ketiga setelah kematian Nabi Muhammad, Utsman bin Affan mendeklarasikan kota itu sebagai pelabuhan pintu gerbang ke kota suci Makkah. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement