IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih menunggu pengumuman resmi penyelenggaraan haji dari Pemerintah Arab Saudi. Sembari menunggu, sejumlah mitigasi persiapan haji dikebut pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyebut saat ini pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari Arab Saudi.
"Sembari menunggu, Kementerian Agama menyiapkan mitigasi dan berfokus pada evaluasi umroh. Karena, pelaksanaan ibadah umrah saat ini juga akan menjadi role model kita untuk persiapan haji nantinya," kata Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (2/3).
Pihaknya disebut selalu melakukan koordinasi dan bertanya tentang kepastian haji kepada Arab Saudi. Pada dasarnya, ia mengatakan pihak Saudi pun tidak mempersulit dalam hal penyelenggaraan ibadah suci itu.
Arab Saudi selalu mempermudah akses atas Indonesia. Hal ini ditandai dengan efektivitas sistem keberangkatan serta disiplin jamaah umroh asal Indonesia di Arab Saudi dalam mematuhi protokol serta ketentuan di sana.
"Sejujurnya, pihak Arab Saudi itu tidak mempersulit kita (Indonesia). Tetapi, karena keadaan yang belum pasti, jadi mereka sangat hati-hati dalam mempersiapkan kuota serta sistem haji tahun ini," ujarnya.
Hilman lantas menjelaskan beberapa kemungkinan yang terjadi. Jika haji diselenggarakan tahun ini, kemungkinan jumlahnya tidak akan sama seperti kuota normal sebelum tahun pandemi.
Hal tersebut dikarenakan agenda Taklimatul Hajj yang seharusnya dilakukan pada November-Desember tahun lalu, ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
"Dengan adanya update yang disampaikan, saya mohon kerja samanya kepada KBIHU, ormas-ormas-ormas, PPIU dan pihak terkait, untuk memberikan bimbingan dan pencerahan kepada jamaah," lanjut dia.
Ia berpesan agar setiap pihak tetap menjaga optimisme, semangat, serta terus menanamkan kesabaran dan keikhlasan kepada jamaah. Hilman berharap ibadah haji tahun ini bisa diselenggarakan dan Arab Saudi segera memberikan kepastian untuk Indonesia.