Selasa 08 Mar 2022 13:44 WIB

Kurangi Beban Jamaah Umroh, Penghapusan Karantina dan PCR Direspons Positif 

Biaya karantina dan PCR selama ini ditanggung sendiri oleh jamaah umroh

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi jamaah umroh di Arab Saudi. Biaya karantina dan PCR selama ini ditanggung sendiri oleh jamaah umroh
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Ilustrasi jamaah umroh di Arab Saudi. Biaya karantina dan PCR selama ini ditanggung sendiri oleh jamaah umroh

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (Ampuh) memastikan penghapusan karantina dan PCR efektif mengurangi biaya yang dikeluarkan jamaah.

Selama ini biaya karantina dan PCR dibayar sendiri di luar paket umroh yang ditawarkan penyelenggara. 

Baca Juga

"Penghapusan karantina dan PCR akan berimbas pada penurunan biaya itu sudah pasti. Jadi sepenghapusan karantina dan PCR sangat signifikan menurunkan biaya umroh," kata Wakil Ketua Umum Ampuh, Tri Winarto, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/3/2022). 

Tri mengatakan, jamaah harus menyiapkan biaya sekitar Rp 1 juta lebih untuk biaya lima kali PCR di dalam dan luar negeri dalam hal ini Arab Saudi. Biaya ini di luar harga paket reguler yang ditawarkan travel. 

 

"Tinggal mengalikan saja kalau PCR sekarang harganya di kisaran Rp 200-Rp 220 ribu ketika berangkat sudah dihitung satu kali, di Saudi tiga kali, berarti empat kali, pulang ke Indonesia dua kali jadi lima kali PCR total biaya yang harus dikeluarkan jamaah jadi Rp1.250.000," katanya.  

Tri mengatakan biaya di atas tadi belum biaya karantina untuk di Arab Saudi dan di Indonesia pasca kepulangan umrah. Biaya karantina ini juga dibayarkan oleh jamaah di luar paket umroh.  

"Belum lagi biaya karantina kedatangan karantina di Saudi karantina kepulangan yang semuanya itu harus dibayar. Ini akan memperberat biaya diluar paket murah itu sendiri," katanya.   

Tri memastikan, selama mengikuti umroh sejak pembukaan pertama sejak 8 Januari sampai 8 Maret 2022 tidak ada jamaah yang meninggal karena Covid-19. Artinya penyelenggaraan umroh di mas pandemi ini aman.  

"Pernah saya dengar satu meninggal karena jantung selebihnya tidak ada. Jadi artinya bahwa kegiatan di umrah memang luar biasa tidak ada korban meninggal seperti dulu sebelum omicron yang begitu banyak," katanya.  

Sementara itu, Juru bicara Forum SATHU, Muharom Ahmad, mengatakan penghapusan karantina dan PCR akan berimbas ke penurunan biaya. Namun pengurangan ini efektifnya untuk jangka panjang.   

"Untuk jangka panjang akan menurunkan biaya, tapi paket yang waktu dekat sulit karena pesawat dan hotel sudah terlanjur dibayar, sulit direschedule," katanya.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement