IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Sebuah partai politik Eropa, European Free Alliance (EFA) mengirimkan adanya kebijakan diskriminatif yang dilakukan Yunani terhadap umat Islam. Surat tersebut dikirimkan kepada Komisi Eropa, Rabu (9/3) waktu setempat.
Presiden EFA Lorena Lopez de Lacalle menekankan langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk memastikan bahwa minoritas Muslim Turki di Yunani dapat menggunakan hak mereka atas pendidikan tanpa mengorbankan kewajiban agama mereka.
Surat yang dikirim ke Komisaris Eropa untuk Kesetaraan Helena Dalli, itu mengungkapkan keprihatinan partai tentang dekrit baru-baru ini yang melarang siswa sekolah dasar minoritas mengikuti sholat Jumat.
"Mencegah anak-anak sekolah menghadiri sholat Jumat merupakan diskriminasi terhadap komunitas Muslim dan (ada) kekhawatiran bahwa tujuan dari keputusan semacam itu adalah asimilasi,'" demikian pernyataan tersebut seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (9/3/2022).
EFA mempertanyakan terkait apakah komisi akan membuka penyelidikan untuk menetapkan tindakan otoritas Yunani dalam kasus ini merupakan pelanggaran kewajiban mereka di bawah hukum Eropa. Pernyataan ini menarik perhatian pada situasi sekolah minoritas Turki saat ini.
Hal itu juga menekankan bahwa jumlah sekolah yang menawarkan kurikulum dalam bahasa Turki dan Yunani telah menurun dari 230 menjadi 103 dalam dua dekade terakhir. "Secara keseluruhan, langkah-langkah ini menunjukkan kampanye yang disengaja untuk melemahkan hak-hak masyarakat baik untuk menjalankan agama mereka secara bebas dan untuk menerima pendidikan dalam bahasa ibu mereka," tambah pernyataan itu.