IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief mengatakan, telah menggelar pertemuan dengan semua asosiasi umroh dan haji khusus. Pertemuan ini untuk meminta usulan dan bertanya kepada pemilik travel terkait pengalaman umroh di masa pandemi.
"Kita rapat lagi dengan asosiasi dan menyampaikan konsep mereka, pengalaman mereka dan usulan-usulan juga," kata Hilman saat dihubungi Republika, kemarin.
Hilman mengatakan, pihaknya telah meminta para penyelenggara umroh memberikan usulan, apakah jamaah umroh pasca pulang di Saudi bisa langsung pulang atau tetap karantina. Usulan ini diminta demi mencari kebijakan yang tidak memberatkan jamaah.
"Khusus untuk kepulangan ke Indonesia masih bisakah nanti jamaah pulang dari Saudi itu untuk jaga-jaganya langsung ke rumah," katanya.
Hilman mengatakan, jamaah bisa pulang ke rumah itu setelah dinyatakan negatif dari virus Covid-19. Untuk itu agar lebih aman jamaah Semua dikarantina selama 24 jam sesuai satgas untuk memastikan mereka datang ke rumahnya masing-masing tidak membawa virus.
"Edaran dari Satgas BNPB sudah jelas bahwa jamaah maupun bukan jamaah sebenarnya semua orang yang pulang dari luar negeri itu akan dikendalikan dulu di hotel selama 24 jam," katanya.
Jika jamaah dinyatakan negatif selama 24 jam itu bisa langsungpulang ke rumahnya masing-masing. Namun berbeda jika dia positif Covid-19, dia harus melewati beberap prosedur kesehatan.
"Dan kalau dinyatakan negatif bisa pulang ke rumah," katanya
Hilman mengatakan usulan-usulan tersebut telah dibahas oleh kementerian lembaga dan asosiasi, pada Selasa, (8/3). Pertemuan ini dilakukan setelah Arab Saudi menghapus karantina dan PCR.
"Itulah kira poin-poin yang kemarin menjadi bahan pembahasan dengan teman-teman semua dari berbagai Kementerian yang terkait dengan pelaksanaan ibadah umroh saat ini," katanya.