IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Setelah dihapuskan kewajiban karantina dan PCR, antusiasme jamaah umroh seluruh dunia meningkat. Hal ini membuat keadaan di Tanah Suci Madinah padat.
"Saat ini di Masjid Nabawi luar biasa penuh dengan jamaah jamaah yang datang dari penjuru dunia," kata pemilik travel Firdaus Mulia Abadi (firdaus tour) Tri Winarto, kemarin.
Begitu banyak jamaah dari seluruh dunia yang datang ke Arab Saudi membuat hotel-hotel di Madinah dipenuhi jamaah. Sampai saat ini di era new normal ke dua masa pandemi belum banyak hotel yang buka.
"Hal ini menjadikan hotel-hotel di Madinah begitu padat krodit karena memang disaat pandemi new normal kedua ini belum banyak hotel yang buka," katanya.
Tri mengatakan saat ini hanya hotel-hotel yang memiliki sistem penjualan di muasasah booking reference number (BRN) yang bisa dibuka. Hotel yang tidak memiliki dalam sistem penjualan muassasah atau BRN tidak bisa digunakan oleh jamaah. "Jadi yang ada di sistem masih sedikit atau hotel yang memiliki BRN masih sedikit," katanya.
Kekurangan hotel tempat menginap menjadikan suasana di sekitaran Madinah terlihat padat dan cenderung krodit. Sehingga antara satu jamaah dengan jamaah lainnya berdesakan ketika berjalan berlawanan arah.
"Ini yang menjadikan suasana krodit karena kebutuhan hotel yang sangat tinggi tetapi ketersediaannya terbatas," katanya.
Tri memastikan kepadatan jamaah yang datang dari semua penjuru dunia ini akan terjadi menjelang Ramadhan. Seperti sebelumnya umrah di bulan Ramadan paling banyak diminati oleh seluruh jamaah dunia termasuk Indonesia sehingga tempat tempat penginapan menawarkan harga tinggi.
"Apalagi menjelang high season di musim Ramadhan tentu harga hotel akan merangkak naik," katanya.