Selasa 22 Mar 2022 12:37 WIB

Pusat Margasatwa Lepaskan Gazelles dan Oryx ke Cagar Alam Raja Khalid

Pusat Margasatwa Lepaskan Gazelles dan Oryx ke Cagar Alam Raja Khalid

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi
Foto: Arab News
Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi

IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Pusat Satwa Liar Nasional melepaskan 20 kijang Arab atau oryx dan 30 gazelles ke Cagar Alam Raja Khalid, Senin (21/3). Hal ini merupakan bagian dari program memperkenalkan kembali spesies yang terancam punah ke lingkungan alami mereka di seluruh Kerajaan.

Langkah itu dilakukan bekerja sama dengan Otoritas Pengembangan Cagar Alam Kerajaan Imam Abdul Aziz bin Mohammad. CEO pusat tersebut, Dr. Muhammad Ali Qurban, mengatakan pengenalan kembali spesies lokal yang terancam punah akan membantu memulihkan keanekaragaman hayati, meningkatkan keseimbangan lingkungan, serta memperkuat konsep kelestarian lingkungan.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Selasa (22/3), program ini merupakan bagian dari Visi Kerajaan 2030, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan standar hidup.

Qurban mengatakan, pusat margasatwa telah meneliti waktu terbaik untuk memperkenalkan kembali gazelles dan oryx. Selain hewan itu, program ini juga bertujuan memperkenalkan kembali lebih dari 1.000 organisme jamur di semua cagar alam dan taman nasional.

Pusat Satwa Liar Nasional disebut menggunakan teknologi terkini untuk memantau populasi hewan dan mengumpulkan data tentang keanekaragaman hayati di setiap cagar alam.

IARDA, yang mengawasi dua cagar alam (Cagar Alam Kerajaan Imam Abdul Aziz bin Muhammad dan Cagar Alam Raja Khalid), juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekologi dan memulihkan keanekaragaman hayati.

Kedua cagar alam tersebut, yang mencakup sekitar 12.000 km persegi timur laut Riyadh, memiliki topografi yang serupa dan keduanya dilintasi oleh pegunungan Urmah. Hal ini memainkan peran sentral dalam mendukung ekosistem kedua cagar alam, dengan menciptakan wadi yang indah dan habitat yang seimbang bagi banyak spesies yang ditemukan di sana.

“Dua tantangan paling sulit yang dihadapi spesies (antelop) di alam liar adalah perburuan berlebihan dan hilangnya habitat. Efek dari kedua tantangan tersebut telah menyebabkan penurunan kelimpahan spesies di daerah tersebut,” kata CEO IARDA, Dr. Talal Al-Harigi.

Al-Harigi mengatakan otoritas pengembangan sedang bekerja untuk menghilangkan ancaman melalui empat inisiatif utama. Mereka adalah menghidupkan kembali spesies satwa liar dengan penekanan pada yang terancam punah, meningkatkan tutupan vegetasi, mempromosikan kesadaran lingkungan, serta mengelola dan mengatur kegiatan perburuan dan penggembalaan.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2047341/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement