IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Muassasah Asia Tenggara yang sekarang disebut Motawifs Pilgrims for South-East Asian Countries Company (MPSEA Co) menandatangani MoU mengenai kolaborasi antara BPKH dan Motawifs Pilgrims for South-East Asian Countries Company dan potensial hubungan kerja sama strategis dan investasi bersama. Penandatangan tersebut dilakukan dalam Conference and Exhibition for Hajj and Umrah Services Transformation Towards Innovation yang dipatroni oleh Prince Khaled Al-Faisal, Advisor to the Custodian of the Two Holy Mosques Governor of Mecca Region secara virtual, Selasa, (21/3).
"MoU tersebut antara lain mempertajam kesepakatan untuk berkerja sama atas kepemilikan pabrik makanan berbasis teknologi terkini di Makkah," kata anggota BPKH bidang investasi dan kerja sama luar negeri, Hurriyah El Islamy, saat dihubungi Republika, Rabu (23/3).
Hurriyah mengatakan, kedua belah pihak meyakini bahwa kerja sama yang akan dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas MoU yang baru ditandatangani akan memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi.
Hal serupa disampaikan Pimpinan MPSEA Co, Mr Adnan Mandura yang menyatakan, sebelum MOU ditandatangani.
"Alhamdulillah apa yang sudah dilakukan kedua pihak adalah hal yang sudah cukup baik dan kelanjutannya diharapkan dapat menciptakan kerjasama untuk jangka waktu lama dan semakin kuat untuk kedua pohak, saudi arabia dan Indonesia dan untuk kebaikan pengguna en sha Allah," katanya.
Lebih lanjut, Mr Mandura menyatakan harapannya agar visi BPKH dan visi Saudi Arabia 2030 akan memberi berbagai peluang menarik yang akan menguntungkan kedua pihak.
Menyambung harapan tersebut, Hurriyah menyampaikan setinggi-tingginya apresiasi kepada pihak MPSEA (Muassasah) atas kepercayaan yang diberikan dan kesediaan untuk melanjutkan kerja sama yang dalam waktu dekat tentunya akan membuahkan lebih banyak hasil nyata. Bukan saja dalam industri penyediaan makanan, yang dalam hal ini akan menjadi capaian pertama bagi kedua pihak dengan ditandatanganinya MOU ini.
"Dan segera Insya Allah kita akan menandatangani MOU dengan operator pabrik makanan, dan kesempatan-kesempatan lainnya," katanya.
Hurriyah turut menyampaikan bahwa adanya visi 2030 Arab Saudi dan Mandat yang diemban BPKH yaitu bukan hanya untuk mengelola dana haji untuk memberikan nilai manfaat yang optimal untuk jamaah. Namun juga menginvestasikan dana tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji yang akan diterima oleh jamaah haji dan peningkatan rasionalitas dan efisiensi dari penggunaan biaya untuk penyelenggaraan ibadah haji agar jamaah dapat mendapat “better value” atas dana mereka yang dikelola BPKH sesuai amanat Undang-Undang nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji.
"Melalui MoU tersebut, kedua pihak turut menyepakati langkah-langkah yang akan dilakukan para pihak untuk merealisasi kerja sama investasi atas penyediaan pelayanan dan proyek-proyek yang berkaitan dengan kegiatan haji dan umrah," katanya.