Rabu 23 Mar 2022 17:00 WIB

Shalahuddin al-Ayyubi, Sang Pembebas Baitul Maqdis (I)

Kemenangan Muslimin dalam Perang Hattin pada Juli 1187 mengawali pembebasan itu.

Salahuddin al-Ayubi atau Saladin (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Salahuddin al-Ayubi atau Saladin (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan Muslimin dalam Perang Hattin pada Juli 1187 mengawali pembebasan Baitul Makdis. Usai pertempuran tersebut, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi menawan ratusan prajurit Salib. Pimpinan mereka, Raja Latin Yerusalem Guy Lusignan dan Pangeran Antiokhia Raynald Chatillon, juga ikut ditangkap.

Ada sekitar 200 orang yang dieksekusi. Termasuk di antaranya adalah para Kesatria Templar. Merekalah yang sebelumnya menyarankan Raja Guy untuk menyongsong pasukan Muslimin di luar, alih-alih dalam, benteng Yerusalem.

Baca Juga

Imbas dari strategi itu, balatentara Salib justru mengalami kelelahan dan kemerosotan semangat tempur akibat jauhnya perjalanan dari kota tersebut ke Lembah Hattin. Apalagi, pasukan Kristen-Barat ini tidak membawa perbekalan logistik yang memadai.

Sultan Shalahuddin menginstruksikan agar para tawanan yang tidak dijatuhi hukuman mati dibawa ke pusat pemerintahan Daulah Ayyubiyah, Damaskus. Ia juga menetapkan sejumlah bayaran sebagai uang tebusan mereka. Maka, yang kemudian di Lembah Hattin adalah si raja Yerusalem dan sahabatnya itu.

Dengan tegas, Shalahuddin memancung kepala Raynald Chatillon. Bangsawan Frank itu divonis mati karena berbagai kejahatan yang telah dilakukannya terhadap Muslimin. Melihat mayat sahabatnya, Guy berlutut ketakutan.

Sang sultan kemudian berkata kepadanya, "Seorang raja tidak akan membunuh sesama raja. Mengapa engkau tidak meneladani sosok pendahulumu?" 

 

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement