IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Turki memiliki tradisi menabuh drum di jalan-jalan untuk membangunkan sahur sebelum memulai puasa. Tradisi ini dibangun sejak era Ottoman selama bulan Ramadhan.
Dilansir dari Daily Sabah, Jumat (25/3/2022), lebih dari 15 juta orang tinggal di Istanbul sekitar 3.300 penabuh drum akan berkeliaran di jalan-jalan di 963 lingkungan. Selama Ramadhan, mereka akan keluar menabuh genderang dan membaca puisi pendek tentang Ramadhan.
Kepala Federasi Mukhtar di Istanbul, Selami Aykut, yang bertanggung jawab atas penabuh genderang, mengatakan para penabuh genderang tengah membuat persiapan terakhir mereka sebelum tampil mulai pekan depan. Mukhtar bertanggung jawab atas lingkungan dan bertanggung jawab atas pendaftaran penabuh genderang.
“Memang, ini bukan pekerjaan yang bisa dilakukan siapa pun, tidak seperti dulu ketika drumer kurang diawasi. Drummer sekarang dituntut untuk menjadi profesional dan penduduk di lingkungan tempat mereka bekerja,” kata Aykut, dilansir dari Daily Sabah, Jumat (24/3/2022).
Aykut mengatakan pada Kamis (23/3/2022), bahwa mukhtar diharuskan membuat pengaturan untuk penabuh genderang, mulai dari kostum hingga area kerja mereka. Mereka yang ingin menjadi penabuh drum harus mendaftar ke kantor mukhtar setempat dengan salinan ID mereka untuk mendapatkan name tag resmi.
“Biasanya, orang yang sama bekerja sebagai penabuh resmi setiap tahun, dengan beberapa melakukannya selama 30 tahun,” jelasnya.
Aykut mengatakan orang dapat memeriksa apakah drummer lingkungan mereka asli dengan melihat tag nama dan ID mereka jika mereka meminta tip. Ini merupakan cara bagi para penabuh drum yang tidak dibayar untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya.
“Ini adalah sesuatu yang mereka lakukan sebulan sekali. Tolong beri mereka tip," katanya.
Penabuh genderang Ramadhan termasuk di antara sedikit profesi yang tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Bahkan pada saat jam malam, mereka diizinkan bekerja tetapi dengan syarat mereka menjaga jarak sosial sambil meminta tip ketika pergi dari pintu ke pintu di akhir Ramadhan selama Ramadhan Bayram (Idul Fitri).
Ali Bulur telah menjadi pemain drum di lingkungan Siyavuşpaşa di distrik Bahçelievler kota selama 45 tahun terakhir. Dia merasa bersemangat setiap Ramadhan datang.
“Saya menyiapkan puisi-puisi yang akan saya bacakan. Semuanya sudah siap," katanya.
Selama 10 tahun terakhir, Muharrem Bulur menemani ayahnya yang mengajarinya bermain drum. “Saya senang Ramadhan sudah dekat. Orang-orang bertepuk tangan ketika melihat kami menabuh genderang," katanya.