IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Owner Firdaus Mulia Abadi (Firdaus Tour) Tri Winarto menyampaikan bagaimana prosedur pendaftaran atau membeli paket umrah secara umum. Prosedur ini perlu diketahui semua pihak untuk meminimalisir resiko terlambat dan gagal berangkat seperti yang terjadi kepada 78 jamaah umroh kemarin.
Tri mengatakan, setelah calon jamaah menemukan agen travel yang disukai, maka tinggal memilih paket dan jika sudah, tinggal membuat kesepakatan untuk memberikan tanda jadi atau down payment (DP) kepada pihak travel.
"Besarnya macam-macam. Ada yang Rp 1 juta, Rp 3 juta ada yang Rp5 juta," katanya kepada Republika, kemarin.
Setelah itu calon jamaah melakukan proses untuk pembuatan paspor, vaksin meningitis dan vaksin-vaksin yang lainnya. Kemudian pihak travel membuat paket umroh dan travel harus memiliki kode booking tiket pesawat yang sudah dimiliki.
"Lalu selanjutnya adalah persiapan untuk proses visa dan pemesanan hotel di Saudi," ujarnya.
Setelah selesai itu, calon jamaah bisa melakukan pelunasan paket atau biaya umroh. Paket pelunasannya biaya umroh yang dijadwalkan masing-masing travel berbeda-beda.
"Ada yang satu bulan sebelum keberangkatan harus lunas, ada yang tiga minggu sebelumnya harus lunas ada yang dua minggu sebelumnya juga harus sudah lunas," katanya.
Tri mengatakan, jika ada calon jamaah membatalkan pemesanan paket umroh, semua kembali kepada kebijakan masing-masing Travel. Pembatalan paket jika sudah dalam keadaan lunas tentu biaya yang dikembalikan tidak penuh, ada biaya lain yang dibebankan kepada calon jamaah.
"Terkait cancel dan lain-lain masing-masing punya kebijakan sendiri-sendiri," katanya.
Jika tidak ada pembatalan maka, pihak travel membayarkan pelunasan tiket pesawat dua minggu sebelum keberangkatan. Untuk proses visa memang waktunya tidak banyak, kurang lebih tiga hari sebelum proses keberangkatan.
"Kalau Hotel gampang andai tidak available bisa mencari hotel yang lainnya," katanya.
Tri menuturkan, sekarang ini, dengan adanya Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) semua dokumen harus diinput. Dokumen-dokumen itu mulai dari tiket, vaksin, paspor, hotel dan dan lain sebagainya.
"Jadi memang peluang kecil untuk gagal berangkat," katanya.Menurut Tri, keterlambatan atau kegagalan berangkat pada jamaah umroh itu dikarenakan visa yang belum keluar. Untuk itu ketersedian visa harus dipastikan sebelum berangkat.
"Saya mensinyalir di saat sekarang ketika gagal berangkat mungkin di sistem visanya. Kadang gampang-gampang sulit, kadang ada beberapa hal yang tidak cermat mengakibatkan tidak bisa stem visa," katanya.
Tri mengatakan, beberapa kesalahan yang mengakibatkan gagal berangkat, buka karena visa. Akan tetapi sebagian besar karena ada niat tidak baik yang dilakukan travel dengan tidak melakukan pembayaran kepada maskapai, hotel dan. visa nya.
"Itu juga sering terjadi, sehingga seringkali terjadi gagal terbang. Jamaah sangat dirugikan mestinya hal semacam ini harus ada tindakan hukum yang keras karena nanti bisa berakibat ke jamaah dan travel harus bertanggung jawab," katanya.