IHRAM.CO.ID, JAKARTA --President of Nusantara Foundation Prof Imam Shamsi Ali menilai, penetapan 15 Maret sebagai Hari Anti-Islamofobia harus jadi momentum persatuan komunitas Muslim untuk melawan Islamofobia.
"Saya kira ini menjadi sebuah momentum yang tepat untuk digunakan oleh negara-negara Islam komunitas muslim maksud saya untuk segera melakukan follow up. Harus ada langkah-langkah kongkrit," kata Imam Shamsi Ali, mengawali materinya, Rabu (30/3).
Langkah konkrit yang dimaksud Imam Besar Islamic Center New York ini adalah bagaimana Departemen Luar Negeri Republik Indonesia membentuk badan khusus untuk menangani masalah Islamophobia. Karena menurutnya Yahudi juga telah memiliki utusan khusus di Amerika yang menangani persoalan kebencian terhadap komunitas Yahudi.
"Langkah-langkah kongkrit itu misalnya Departemen Luar Negeri segera membentuk special envoy atau utusan khusus untuk menangani masalah ini. Karena di kalangan Yahudi itu ada special envoy di kementerian luar negeri Amerika se level dengan Dubes," katanya.
Dorongan ini juga disampaikan kepada seluruh ormas-ormas Islam di Indonesia untuk membuat program melawan Islamophobia. Kesempatan ini harus dimanfaatkan masyarakat karena dunia sudah membuka pintu untuk melawan ketakutan terhadap Islam.
"Demikian juga pada tataran masyarakat, NGO dan organisasi ormas Islam mulai menentukan sikap untuk program-program ini. Istilahnya pintu sudah dibuka bagaimana kita memasuki ruang tersebut," katanya.