IHRAM.CO.ID, IPOH -- Karena minimnya infrastruktur, seperti penginapan, dan kendala lain yang dihadapi pemerintah Arab Saudi, kuota haji bagi warga Malaysia sepertinya tidak akan ditambah tahun ini.
Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad mengatakan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Fawaan Al-Rabiah memberi tahu situasi tersebut ketika dia baru-baru ini menghadiri Konferensi dan Pameran Haji dan Umroh di Jeddah, Arab Saudi.
“Tentu itu permintaan dan harapan kami agar (kuota haji) bisa ditingkatkan tetapi mereka juga memiliki kendala termasuk dari segi akomodasi hotel karena lebih banyak hotel di sana yang tidak buka. Jadi mereka (pemerintah Arab Saudi) tidak bisa lagi menjamin kuota haji semua negara,” ujarnya saat ditemui wartawan usai menyerahkan bantuan kepada 21 korban banjir dan badai di sekitar Sungai Rokam, dilansir Malay Mail, Rabu (30/3/2022).
Pada Ahad (27/3/2022), pengusaha biro haji lokal menyatakan harapannya bahwa pemerintah Arab Saudi akan meningkatkan kuota haji Malaysia dari kuota sebelumnya sebanyak 32 ribu jamaah. Chief executive officer TH Travel & Services Sdn Bhd Datuk Ahmad Ruzman Ahmad Razali mengatakan hal itu karena sejak 2019 tidak ada peziarah yang diizinkan memasuki tanah suci karena pandemi Covid-19.
Idris mengatakan Lembaga Tabung Haji telah melakukan persiapan matang untuk musim haji mendatang agar semua urusan jamaah dapat dilakukan dengan lancar dan tertib. Menurutnya, setiap jamaah haji perlu mengunduh aplikasi Saudi Visa Bio di smartphone masing-masing.
Ia mengatakan, aplikasi itu untuk memudahkan sistem pemindaian paspor, wajah, dan sidik jari (biometrik) sebelum jamaah haji dan umroh Malaysia berangkat ke tanah suci. Dia mengatakan jamaah haji harus melakukan empat langkah sederhana, yaitu memperbarui alamat email mereka, pemindaian paspor internasional, pemindaian wajah, dan pemindaian 10 jari untuk diunggah ke dalam sistem.
“Aplikasi ini memudahkan jamaah haji dan tidak perlu mengantre berjam-jam seperti sebelumnya,” ujarnya.