IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Umroh Ramadhan memasuki hari ke-6 (Rabu,6/4) kondisi di Makkah Madinah masih luar biasa padat. Jamaah umroh begitu antusias menghabiskan waktu beribadah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
"Antusiasme jamaah umroh Indonesia ke Arab Saudi untuk melaksanakan buka bersama baik di Masjid Nabawi maupun di Masjidil Haram luar biasa. Qiyamul lail seperti sholat Tarawih juga penuh sekali luar biasa," kata Plt Sekretaris Jenderal Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh), Tri Winarto, saat menyampaikan perjalanannya umroh Ramadhannya beberapa hari lalu.
Pemilik Firdaus Mulia Abadi (Firdaus Tour) ini memastikan secara umum untuk pelaksanaan umroh dan ibadah lainnya tidak ada kendala yang dialalui jamaah.
"Namun ada beberapa kendala yang masih dialami penyelenggara umroh Indonesia yang pertama terkait dengan masih minimnya hotel-hotel yang dibuka. Sehingga ini tentu masih menjadi kendala," ujarnya.
Tri mengatakan sumber daya manusia (SDM) dan kenaikan pajak menjadi penyebab banyak hotel-hotel di Arab Saudi Makkah dan Madinah masih tutup. Kelangkaan Hotel inilah yang menyulitkan penyelenggara umroh menempatkan jamaahnya ketika sampai di Arab Saudi
"Karena Arab Saudi pengusaha hotel masih mengalami kesulitan terkait penyiapan sumber dayanya untuk pembukaan hotel," katanya. Pajak yang tinggi sebagaimana kita ketahui Arab Saudi naikkan pajaknya 20 persen sehingga berakibat kepada layanan-layanan yang lain," katanya.
Masalah lain yang terjadi di umroh Ramadhan tahun ini terkait dengan tasrih atau izin ke Raudhah di Masjid Nabawi terutama untuk jamaah perempuan sedang jadi perbincangan antarjamaah dan penyelenggara. Bahkan muasasah sebagai mitra kerja penyelenggara umroh kesulitan menyelesaikan masalah ini.
"Ini kadang muasasah yang merupakan mitra dari penyelenggara umroh ini kadang kesulitan karena memang antrean yang panjang sehingga beberapa travel yang tidak mendapatkan tasrih, khususnya untuk perempuan dalam perjalanan umroh tidak bisa masuk ke Raudhah," katanya.
Kemudian masalah ketiga adalah terkait dengan persoalan air zamzam. Saat ini Arab Saudi mengeluarkan standar oprasional prosedur (SOP) terbaru penerbangan kepulangan dari Bandar Udara Jeddah khususnya di terminal baru tidak memungkinkan pesawat membawa air zamzam ke Indonesia.
"Ini tentu menjadi kerugian yang sangat besar bagi jamaah umroh yang memang begitu ingin membawa zamzam yang memang biasanya mendapatkan jatah 5 liter," katanya.