IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Juru bicara Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi Hisham Sayed menyebut persentase terbesar dalam haji 2022 adalah untuk jamaah yang datang dari luar Arab Saudi. Kerajaan juga menyebut semua negara diizinkan berpartisipasi dalam haji tanpa kecuali.
Juru bicara tersebut menegaskan dalam wawancara dengan Al Arabiya, keputusan untuk menyisihkan persentase terbesar haji bagi jamaah haji dari luar negeri adalah untuk memberi mereka kesempatan. Terutama setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19, yang tidak memungkinkan mereka untuk melakukan ritual haji.
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (10/4/2022), kerajaan menyambut semua Muslim dari semua negara di dunia dan tidak ada negara yang akan dibebaskan dari melakukan haji. Ia menambahkan akan ada kuota yang dialokasikan ke masing-masing negara untuk jumlah jamaah yang rasionya satu banding seribu dan ini akan diterapkan pada haji tahun ini dengan syarat syarat kesehatan sudah terpenuhi.
Dia menunjukkan Kerajaan sedang bekerja untuk menentukan kuota ini untuk negara yang berbeda karena fakta tempat-tempat suci di Makkah memiliki batasan hukum dan temporal yang mengharuskan melakukan ritual pada waktu dan tempat tertentu.
Untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, warga dan penduduk diharuskan menyelesaikan tiga dosis vaksin Covid-19. Ia juga mencatat definisi orang yang telah divaksinasi di Arab Saudi adalah mereka yang telah menyelesaikan tiga dosis vaksin.
Perlu dicatat Kementerian Haji dan Umroh telah mengumumkan mereka telah mengizinkan satu juta jamaah, baik asing maupun domestik untuk menunaikan haji tahun ini 1443 H/2022. Kementerian telah mengklarifikasi haji tahun ini akan terbuka untuk mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan mereka yang telah menerima vaksinasi Covid-19 yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Adapun jamaah yang berasal dari luar Kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sejak keberangkatan ke Kerajaan.