IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Ja'far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib lebih dikenal dengan nama Ja'far ash-Shaddiq. Gelar Ash-Sbadiq adalah karena sikap kejujurannya dan dia juga terkenal dengan nasihat-nasihat terkait dengan haji.
Berikut beberapa nasihat Ja'far ash-Shiddiq rah mengenai haji yang ditulis Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam bukunya "Kisah Haji Wali-Wali Allah".
"Jika kamu ingin melaksanakan ibadah haji dengan tekadmu yang kuat itu, kosongkan hatimu karena Allah dari segala urusan selain-Nya dan yang menghijabnya. Serahkan seluruh urusan kepada pencipta-Mu. Bertawakallah kepada-Nya dalam segala gerakan dan diammu. Pasrahlah dengan ketentuan-Nya dan takdir-Nya. Tinggalkan dunia, kenyamanan, dan ciptaan."
“Sebelum kamu berangkat ke Tanah Suci, tunaikan dahulu seluruh hak orang lain yang masih ada dalam tanggunganmu. Jangan sekali-kali menggantungkan hidupmu pada bekal yang kamu bawa, kendaraan yang kamu tumpangi, kawan-kawan seperjalananmu, kekuatan yang kamu miliki, kemudaanmu, dan hartamu, sebab itu semua busa yang menjadi musuh dan penghalang. Ketahuilah bahwa seseorang tidak memiliki kekuatan dan daya kecuali dengan penjagaan Allah SWT dan taufik-Nya.”
“Persiapkan perjalanmu seakan-akan kamu tidak berharap untuk kembali lagi. Carilah kawan seperjalan yang baik. Jagalah dirimu dalam menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya dan sunnah-sunnah Nabi-Nya tepat pada waktunya.”
“Perhatikan etika-etika umum yang berlaku dan tabahlah dalam menghadapi kesulitan dan bersabarlah atas segala penderitaan. Bersyukurlah atas nikmat-Nya yang diberikan kepada-mu. Tanamkan sifat penyayang dan dermawan dalam dirimu serta mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirimu. “Lalu sucikan dirimu dari dosa-dosamu dengan air tobat yang tulus. Kenakanlah pakaian kebenaran, kesucian, kepatuhan, dan kekhusyukan.”
“Ketika kamu mengenakan pakaian ihram, putuskanlah hubunganmu dengan segala sesuatu yang merintangimu dalam mengingat Allah dan yang menghijabimu untuk melaksanakan ketaatan pada-Nya. Kumandangkan talbiah yang bermakna jawaban yang suci dan tulus untuk Allah Azza wa Jalla dalam seruanmu pada-Nya dengan berpegang teguh kepada pegangan yang kokoh.”
“Bertawaflah dengan hatimu bersama para malaikat di sekitar Arasy seperti kamu tawaf di Baitullah bersama kaum Muslimin. Ketika berada antara Shafa dan Marwa, lakukanlah sai sebagaimana kamu melarikan diri dari hawa nafsumu dan melepaskan pengakuan dirimu akan semua daya dan kekuatanmu.”
“Berpalinglah dari segala kelalaian dan ketergelinciranmu saat kamu keluar dari Mekkah menuju Mina. Janganlah sekali-kali mengangan-kan sesuatu yang tidak dihalalkan dan bukan hakmu. Akuilah segala kesalahanmu ketika berada di Arafah. Perbaruilah perjanjian pada Wahdaniah-Nya.”
“Saat kamu tiba di Muzdalifah, dekatkanlah dirimu dan bertakwa-lah kepada-Nya. Mikrajkan rohmu menuju Al-Mala al-A'la (derajat tertinggi) ketika kamu mendaki gunung di Masyar al-Haram. Sembelihlah leher hawa nafsu dan ketamakanmu ketika kamu menyembelih qurban.
"Lemparkanlah segala macam kerendahan, syahwat, kesalahanmu, dan perbuatan burukmu kala kamu melempar jumrah."
“Pangkaslah semua aibmu, baik yang lahir maupun yang batin ke-tika kamu mencukur rambutmu. Masuklah ke dalam perlindungan, naungan, dan pengawasan Allah dari kejaran hawa nafsumu saat masuk ke dalam Masjidil Haram, kunjungilah rumah Allah dengan penuh penghormatan kepada Pemilik-Nya dan makrifat akan keagungan dan kekuasaan-Nya.”
"Ciumlah Hajar Aswad dengan keridaan akan nasib yang telah ditetapkan-Nya padamu dan dengan kerendahan diri menyaksikan kebesaran-Nya.Ucapkanlah selamat tinggal kepada se-lain-Nya ketika kamu melakukan tawaf perpisahan."
“Sucikan roh dan batinmu untuk bertemu dengan Allah ketika kamu berdiri di Shafa. Milikilah kepribadian dan kehormatan dengan meleburkan diri kepada Allah ketika kamu berada di Marwa. Berpegang teguhlah kepada syarat-syarat hajimu dan penuhilah janjimu yang telah kamu ikrarkan kepada Tuhanmu dan kamu wajibkan atas dirimu untuk-Nya.”
“Ketahuilahı bahwa Allah tidak mewajibkan haji kepada manusia dan tidak mengistimewakannya dari seluruh ketaatan, kecuali karena menisbahkan ibadah itu pada diri-Nya dalam firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat 97:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah."
Ratusan Orang Meninggal Akibat Banjir di Afsel, Tentara Dikerahkan untuk Membantu
JAKARTA—
Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengaktifkan 10 ribu tentara untuk tugas-tugas termasuk pekerjaan pembersihan dan pengangkutan bantuan di provinsi KwaZulu-Natal, dimana lebih dari 440 orang meninggal dunia dalam banjir dan tanah longsor dan puluhan lainnya hilang.
Dilansir dari Channel News pada Selasa (19/4), SANDF juga akan memberikan dukungan medis dan helikopter untuk misi penyelamatan dan pengintaian.
Banjir telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, aliran listrik dan layanan air putus serta mengganggu operasi di salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika, Durban.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengatakan kabinetnya telah mengumumkan keadaan bencana nasional karena banjir dan cuaca ekstrem di beberapa provinsi lain, yang akan memungkinkan tanggapan yang lebih efektif terhadap krisis.
"Menteri Keuangan akan mendekati parlemen atas pengeluaran tambahan, di luar 1 miliar rand atau 68 Juta US Dolar yang akan segera tersedia. Lalu, korban meninggal dunia terbaru dari banjir mencapai 443 orang dengan 48 orang masih belum ditemukan," kata dia.
Sementara itu, di luar kota Umbumbulu sekitar 45 km barat daya Durban, seorang peternak, Mbukeni Khwela menemani petugas polisi dan anjing pelacak untuk menjelajahi sungai mencari tetangga yang hilang yang hanyut.
"Kami telah menemukan putranya, tetapi kami belum menemukan orang tuanya," kata wanita berusia 59 tahun itu. Haura Hafizhah
Sumber :
https://www.channelnewsasia.com/world/south-african-military-deployed-flood-ravaged-province-2632656