REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah mengumumkan pencetakan Alquran menurut metode Al-Bazzi atas otoritas Ibn Kathir Al-Makki.
Hal itu dilakukan sesuai arahan Menteri Urusan Islam, General Supervisor Percetakan Alquran Kompleks Raja Fahd, Dr. Abdullatif Alalsheikh.
Keputusan ini merupakan pertama kalinya bagi Kompleks Raja Fahd untuk mencetak Alquran dengan gaya Al-Bazzi, salah satu dari tujuh metode kanonik pembacaan Kitab Suci.
Dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (23/4), versi cetak yang baru nantinya sejalan dengan narasi Al-Bazzi atas otoritas Ibn Kathir Al-Makki di halaman awal dan akhir.
Sejauh ini, Alquran yang tercetak di kompleks sesuai dengan riwayat Hafs, di mana setiap halaman dimulai dengan satu ayat dan diakhiri dengan satu ayat.
Sebelumnya diumumkan Kompleks Raja Fahd untuk Percetakan Alquran di Madinah menerima pengunjung antara pukul 10 pagi dan 12 siang. Hal ini memungkinkan para tamu melihat fasilitas kompleks, tahapan pencetakan Kitab Suci dan karya terbaru, berupa audio dan publikasi digital yang dihasilkan kompleks dalam berbagai bahasa.
Kompleks Raja Fahd diresmikan pada 1984 di Madinah ini menjadi pusat utama pencetakan Alquran. Langkah tersebut mencerminkan keseriusan Arab Saudi untuk melayani Kitab Suci, selain memenuhi kebutuhan umat Islam dari Alquran.