REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana mengunjungi Israel dalam beberapa bulan mendatang. Hal itu disampaikan Gedung Putih setelah Biden melakukan percakapan via telepon dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Ahad (24/4/2022).
Dalam percakapan tersebut, Biden dan Bennett membahas tentang tantangan keamanan regional serta global. Mereka secara khusus menyoroti ancaman yang ditimbulkan Iran dan proksinya.
“Presiden (Biden) menyambut baik kunjungan penasihat keamanan nasional perdana menteri Israel ke Washington pekan ini. Presiden juga menerima undangan untuk mengunjungi Israel dalam beberapa bulan mendatang,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency.
Pada kesempatan itu, Biden dan Bennett turut membahas tentang konflik Israel-Palestina. “Dia (Biden) menegaskan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Israel dan kebutuhan pertahanannya, serta menyambut baik alokasi bersejarah 1 miliar dolar AS untuk mengisi kembali sistem Iron Dome Israel," ungkap Gedung Putih.
Pada Ahad lalu, Israel memutuskan menutup satu-satunya jalur penyeberangan untuk pekerja dari Jalur Gaza. Tindakan itu diambil setelah adanya penembakan tiga roket dari wilayah yang diblokade tersebut.
“Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Persimpangan Erez tidak akan diizinkan Ahad mendatang ini,” kata badan militer Israel yang menangani urusan sipil Palestina, COGAT, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (23/4/2022), dikutip Al Arabiya.
COGAT tak mengungkap hingga kapan penutupan tersebut bakal berlangsung. “Pembukaan kembali perlintasan akan diputuskan sesuai dengan penilaian situasi keamanan,” ucapnya.
Pada Jumat (22/4/2022) malam pekan lalu, dua roket ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan. Satu roket jatuh di wilayah Israel, sementara dua roket lainnya dilaporkan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Gaza utara. Menurut militer Israel, roket ketiga ditembakkan pada Sabtu pagi waktu setempat.
Serangan roket semacam itu pun terjadi pada Rabu dan Kamis pekan lalu. Penembakan roket terjadi saat situasi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa memanas. Warga Palestina terlibat bentrok dengan aparat kepolisian Israel.
Militer Israel sempat membalas serangan dari Gaza dengan turut menembakkan roket. Namun karena tak menghendaki eskalasi lebih lanjut, Israel mengalihkan responsnya ke tindakan ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh adalah menutup Persimpangan Erez.