IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengeluaran militer global telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, melewati dua triliun dolar AS pada 2021. Hal tersebut diketahui berdasarkan data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) terbaru.
"Pada 2021 pengeluaran militer naik untuk ketujuh kalinya berturut-turut mencapai 2,1 triliun dolar AS. Itu adalah angka tertinggi yang pernah kami miliki," kata peneliti senior di SIPRI, Diego Lopes da Silva dilansir dari Aljazirah, Senin (25/4/2022).
SIPRI dalam laporannya menerangkan, terlepas dari kejatuhan ekonomi dari pandemi global, negara-negara di seluruh dunia meningkatkan persenjataan mereka, dengan pengeluaran militer global meningkat sebesar 0,7 persen pada tahun lalumenurut. Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, melihat pengeluarannya tumbuh sebesar 2,9 persen – tahun ketiga pertumbuhan berturut-turut – menjadi 65,9 miliar dolar AS.
Pengeluaran pertahanan menyumbang 4,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) Rusia. "Jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia dan menjadikan Rusia pembelanja terbesar kelima di dunia," kata Lopes da Silva.
Di sisi lain, pengeluaran militer Ukraina telah meningkat sebesar 72 persen sejak aneksasi Krimea. Sementara pengeluaran menurun lebih dari delapan persen pada 2021 menjadi 5,9 miliar dolar AS. Angka tersebut masih menyumbang 3,2 persen dari PDB Ukraina.