IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kedutaan Besar Arab Saudi di Pakistan mengatakan beberapa peziarah Pakistan ditangkap karena tidak menghormati Masjid Nabawi di kota suci Madinah, Kamis (28/4/2022). Mereka meneriakkan slogan-slogan selama kunjungan para menteri Pakistan ke masjid suci tersebut.
Para pengunjuk rasa ditahan oleh otoritas Saudi karena melanggar peraturan dan tidak menghormati kesucian masjid suci. Ini adalah reaksi pertama dari Arab Saudi atas insiden yang telah banyak dikecam di Pakistan.
Laporan yang belum dikonfirmasi pada Kamis malam mengklaim hingga 150 orang ditangkap, termasuk seorang pemimpin Pakistan Tehreek-e-Insaf yang berbasis di Inggris. Kedutaan Saudi belum mengonfirmasi berapa banyak orang yang telah ditangkap dan juga tidak mengidentifikasi mereka.
Samaa TV dalam sebuah laporan mengatakan tindakan polisi masih berlangsung, mengisyaratkan lebih banyak orang dapat ditangkap. Pemandangan yang tidak menyenangkan terlihat ketika Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan rombongannya tiba di masjid suci. Menurut rekaman media sosial, peziarah Pakistan di masjid mulai meneriakkan slogan-slogan begitu mereka melihat perdana menteri dan delegasinya.
Dalam video lain, para peziarah terlihat mengejek dan meneriakkan slogan-slogan kasar terhadap menteri federal Marriyum Aurangzeb dan Shahzain Bugti, saat pasangan itu dikawal oleh penjaga Saudi. Seorang peziarah terlihat menarik rambut Bugti dari belakang.
Sharif berada di mobil antar-jemput dengan pejabat Saudi dan dijaga oleh petugas keamanan Saudi. Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengklaim pada konferensi pers di Islamabad pada Jumat (29/4/2022) slogan itu adalah tindakan yang direncanakan dan perencanaan itu dilakukan di Pakistan.
Setelah kejadian pada Kamis malam, Syarif dan para menterinya kembali ke masjid. Mereka juga melaksanakan sholat Jumat di masjid. Kemudian, dalam sebuah pesan video sebagai tanggapan atas seruan tersebut, menteri Aurangzeb mengatakan tindakan itu dilakukan oleh kelompok tertentu, sementara sebagian besar orang Pakistan menghormati kesucian masjid suci.
“Saya tidak ingin menyebutkan orang yang bertanggung jawab atas insiden ini karena saya tidak ingin menggunakan tanah suci ini untuk tujuan politik,” katanya.
Dia juga mengatakan telah berdoa memohonkan petunjuk bagi orang-orang seperti itu. “Namun, kami akan membutuhkan waktu untuk memperbaiki cara-cara di mana orang-orang ini telah merusak masyarakat kami dan kami hanya dapat melakukannya melalui sikap positif,” katanya.
Pernyataan dari Kantor Perdana Menteri menyatakan delegasi berdoa untuk keamanan negara dan bangsa dan untuk pembangunan dan kemakmuran Pakistan. Perdana Menteri Sharif tiba di kota Saudi Jeddah pada Jumat (29/4/2022) pada hari kedua kunjungannya ke Arab Saudi. Perdana menteri bertemu dengan Gubernur Makkah Khalid bin Faisal Al Saud dan Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaed Al Aiban.
Selama kunjungan tersebut, perdana menteri akan mengadakan pertemuan dengan putra mahkota Saudi dan pejabat lainnya, dengan fokus khusus pada memajukan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi, dan penciptaan peluang yang lebih besar bagi tenaga kerja Pakistan di Arab Saudi.