IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Karena menolak perintah Allah untuk bersujud pada nabi Adam maka iblis diturunkan dari al Mala' al A'la dan dilemparkan ke bumi sebagai makhluk yang rendah dan hina dina, tercela, dan terancam akan mendapat azab neraka. Sejak itu Iblis menyatakan berjanji akam menjerumuskan bani Adam agar juga menjadi penghuni neraka.
Setelah menjadi makhluk paling hina, iblis pun mengancam akan menghancurkan dan menyesatkan Adam beserta anak keturunannya. Sebab itu Iblis meminta diberi waktu dan dipanjangkan umur hingga hari kiamat. Ini dapat ditemukan pada surat Al A'raf ayat 14-18.
Lalu apa yang dilakukan Iblis setelah dilemparkan ke bumi sebagai makhluk yang rendah dan hina? Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa iblis membangun istana di lautan. Dan mengirim pasukan-pasukannya untuk menggoda dan menyesatkan manusia.
"Ibnu Katsir mengatakan, hingga hari ini Iblis merupakan makhluk yang diberi penangguhan oleh Allah SWT. Mereka tidak menerima azab sekarang dan tidak akan pernah mati sebelum kiamat tiba. Setelah tinggal di bumi, Iblis membangun singgasana di tengah laut. Dia duduk di atas singgasana itu, sambil senantiasa mengirimkan pasukan yang bertugas untuk menghembuskan berbagai kejahatan dan fitnah di tengah manusia," dikutip dalam buku 40 kisah akhir hidup kezaliman makhluk-makhluk Allah yang disadur oleh Kaserun AS Rahman dari sejumlah kitab diantaranya Al Jaza' min Jinsil 'Amal karya Sayyid Husein Affani, Al Qashshah wa Ibrar karya Syekh Abdullah Yusuf Ajlan, As Silsilah ash Shahihah karya Syekh Muhammad Nasiruddin al Albani, At Tahdzir min Su'il Khatimah karya As Subhani dan 100 Qishshah min Nihayah Azh Zhalimin karya Hani al Hajj.
Diantara yang menjelaskan tentang singgasana Iblis adalah hadits nabi Muhamamd SAW yang dapat ditemukan dalam kitab sahih Muslim.
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كُرَيْبٍ قَالَا أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ قَالَ الْأَعْمَشُ أُرَاهُ قَالَ فَيَلْتَزِمُهُ
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, Muhammad bin Al Ala` dan Ishaq bin Ibrahim, teks milik Abu Kuraib, keduanya berkata, Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling rendah bagi Iblis adalah yang paling besar godaannya. Salah satu diantara mereka datang lalu berkata, 'Aku telah melakukan ini dan itu.' Iblis menjawab, 'Kau tidak melakukan apa pun.' Lalu yang lain datang dan berkata, 'Aku tidak meninggalkannya hingga aku memisahkannya dengan istrinya.' Beliau bersabda, "Iblis mendekatinya lalu berkata, 'Bagus kamu." Al A'masy menyebutkan dalam riwayatnya, "Iblis berkata, 'Tetaplah (menggodanya)."