Senin 16 May 2022 13:50 WIB

Palestina Kecam Rencana Proyek Kereta Gantung Yerusalem

Israel berencana membangun proyek kereta gantung Yerusalem.

Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam putusan pengadilan Israel yang menyetujui proyek kereta gantung di wilayah pendudukan Yerusalem Timur. Pernyataan kemlu menyebut proyek kereta gantung itu sebagai bagian integral dari kampanye Yudaisasi Israel di Yerusalem dengan tujuan untuk membuang identitas Palestina, Islam dan Kristen."

"Keputusan pengadilan menjadi bukti lain bahwa sistem pengadilan merupakan bagian dari pendudukan Israel untuk meladeni rencana permukiman dan Yudaisasi mereka," kata kemlu.

Baca Juga

Pihaknya akan meminta banding ke pemerintah Amerika Serikat dan komunitas internasional untuk menekan Israel supaya menghentikan proyek di kota pendudukan tersebut.

Sebelumnya Mahkamah Agung Israel menolak petisi terhadap konstruksi proyek yang membentang lebih dari 1,4 km dari daerah Bukit Zaitun ke Gerbang Al-Maghariba, salah satu gerbang utama Kota Tua Yerusalem, dekat Masjid Al Aqsa.

Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana kompleks Masjid Al Aqsa berada, selama perang Arab-Israel pada 1967.Israel lantas merampas seluruh kota tersebut pada 1980 dan tindakan itu tidak pernah diakui oleh dunia.

Sumber: Anadolu

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement