Jumat 20 May 2022 16:07 WIB

Tiga Calon Haji Mataram Belum Lunasi BPIH

Hari ini merupakan batas akhir pelunasan BPIH.

Tiga Calon Haji Mataram Belum Lunasi BPIH
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Tiga Calon Haji Mataram Belum Lunasi BPIH

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan tiga orang calon haji dari total 401 orang yang akan diberangkatkan musim haji 2022 belum melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

"Jika tiga calon haji tersebut tidak membayar BPIH sampai pukul 24.00 Wita, secara otomatis dianggap mengundurkan diri," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Pasalnya, lanjut Amin, hari ini merupakan batas akhir pelunasan BPIH untuk pemberangkatan musim tahun 2022. Sementara hingga saat ini tidak ada informasi kebijakan perpanjangan waktu pelunasan dari pemerintah.

"Jadi kalau tiga orang calon haji ini tidak melunasi BPIH, maka akan diganti oleh jamaah ada dalam daftar cadangan sebanyak 74 orang," katanya.

Namun demikian, penentuan pemberangkatan jamaah yang berada di kuota cadangan ditentukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, sesuai dengan nomor porsinya. Begitu juga untuk penggantian nomor porsi lainnya yang tidak terisi karena beberapa hal.

Amin mengatakan dari 401 calon haji yang masuk kuota pemberangkatan 2022, tercatat sebanyak tiga meninggal dan lima mengundurkan diri karena berbagai alasan. "Jadi kita tidak bisa menetapkan sendiri siapa jamaah cadangan yang berhak menggantikan jamaah yang mengundurkan diri dengan tidak melunasi BPIH," katanya.

Besaran BPIH jamaah haji tahun 2022 untuk Embarkasi Lombok ditetapkan Rp 41 juta. Jumlah itu naik dari BPIH tahun 2020 Rp 38 juta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement