IHRAM.CO.ID,WARSAWA -- Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, Ukraina memiliki hak untuk memutuskan masa depannya sendiri. Hal ini diungkapkan Duda kepada anggota parlemen di Kiev pada Ahad (22/5/2022), saat dia menjadi pemimpin asing pertama yang memberikan pidato secara langsung di parlemen Ukraina sejak invasi Rusia.
- Rusia Gempur Wilayah Donbas dan Mykolaiv di Ukraina
- Kadin Jatim Dorong Petrokimia Gresik Cari Sumber Baru Bahan Baku Pupuk
- Cepat Atau Lambat, Menteri Perindustrian Rusia Katakan Negaranya akan Legalkan Kripto
- Uni Eropa Cari Cara Gunakan Aset Oligarki Rusia untuk Bangun Ukraina
- WHO Desak Rusia Beri Akses Medis ke Wilayah Ukraina yang Terkepung
Kiev telah mengesampingkan kesepakatan damai apa pun untuk menyerahkan wilayahnya kepada Rusia. Ukraina juga telah menolak seruan untuk gencatan senjata yang melibatkan pasukan Rusia yang tersisa di wilayah yang telah mereka duduki. Ukraina mengatakan, gencatan senjata akan memberikan waktu kepada Moskow untuk membangun kembali pasukannya.
"Suara-suara yang mengkhawatirkan telah muncul, yang mengatakan bahwa Ukraina harus menyerah pada tuntutan (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Hanya Ukraina yang berhak memutuskan masa depannya," ujar Duda, yang disambut tepuk tangan meriah.
Duda mengatakan bahwa, komunitas internasional harus menuntut agar Rusia menarik diri dari wilayah Ukraina. "Jika Ukraina dikorbankan untuk alasan ekonomi atau ambisi politik, itu akan menjadi pukulan besar tidak hanya untuk bangsa Ukraina, tetapi untuk seluruh dunia Barat," kata Duda.
Sejak invasi Rusia, Warsawa telah memposisikan dirinya sebagai salah satu sekutu setia Kiev. Polandia juga pendukung kuat sanksi keras terhadap Rusia dan telah vokal dalam mendukung Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.
"Saya tidak akan berhenti sampai Ukraina menjadi anggota Uni Eropa," kata Duda.