IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Para pecinta teh mendapat kesempatan untuk mencicipi segala macam jenis minuman favorit mereka di Tea Colors International Exhibition, yang ditutup pada Selasa (24/5/2022) di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Riyadh.
Ada persaingan yang kuat antara berbagai teh Sri Lanka dan Kenya di acara tersebut. Itu dihadiri oleh produsen dari kawasan dan sekitarnya, termasuk Kuwait, Qatar, dan pengusaha lokal.
Adapun teh, bersama dengan kopi dan kurma, adalah salah satu minuman tradisional yang ditawarkan sebagai bentuk keramahan di Arab Saudi.
Pameran empat hari ini menampilkan sekitar 40 perusahaan lokal dan asing yang mengkhususkan diri dalam memproduksi dan mengimpor teh dari seluruh dunia. Pameran ini juga menampilkan kacang-kacangan, buah jeruk, dan berbagai barang lainnya yang cocok dengan teh, minuman favorit jutaan orang di seluruh dunia.
"(Pengunjung ingin mencoba teh tanpa gula) membuat Anda menghargai rasa sebenarnya” kata peminum teh sejak kecil dan penggemar teh Kenya, Fawaz Al-Daoud dari Al-Kharj.
Rekan Al-Daoud, Abdul Aziz Al-Muqrin, menemaninya, meski mengaku lebih tertarik pada kopi daripada teh. Dia juga senang ada banyak kios yang memajang kopi untuk memenuhi kebutuhannya.
Sementara penduduk asli Riyadh berusia 13 tahun, Omar suka minum teh dan lebih suka teh panas. Dia mengantar keluarganya dengan antusias di antara paviliun, menampilkan merek-merek termasuk Al-Ghada, Rabea, Abu Jabal, dan Al-Munayes dari Kuwait, Mumtaz dari Oman, dan banyak lagi.
Tea Colors International Exhibition merupakan pameran pertama di Arab Saudi yang didedikasikan untuk teh dan persediaan terkait, seperti produk panggang dan kacang. Menurut petugas komunikasi pameran, Yazeed Al-Sarhani, sekitar 13 ribu orang menghadiri acara tersebut dalam tiga hari pertama.
Pameran ini juga menampilkan lukisan dan pajangan langsung yang menyoroti dunia teh. Ini menekankan pentingnya Hari Teh Internasional dan tujuannya, yang diperingati pada 21 Mei setiap tahun.
Menurut Al-Sarhani, pameran tersebut bertujuan untuk menampilkan sisi budaya teh, salah satu pasar konsumen terbesar di dunia. “Melalui acara yang mempertemukan produsen, pemasok, dan pelanggan dalam satu atap ini. Kami berharap dapat menjadi tujuan pertama produk ini untuk mengembangkan dan menyempurnakannya, mencapai selera konsumen, dan sesuai dengan keinginan mereka,” kata dia.