Rabu 25 May 2022 11:43 WIB

Haji Tahun Ini Seharusnya Lebih Nyaman

Kepadatan jamaah di tenda jauh lebih longgar

Sekjen Kemenag Nizar Ali
Foto: Rep/Achmad Syalaby Ichsan
Sekjen Kemenag Nizar Ali

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Prof Nizar Ali menjelaskan, musim haji 1443/2022 ini seharusnya lebih nyaman. Menurut Nizar, jumlah jamaah yang lebih sedikit menjadi faktor besarnya peluang haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Seperti diketahui, Indonesia mengirimkan sebanyak 100.051 jamaah untuk musim haji tahun ini. Jumlah ini berkurang lebih dari separuh mengingat Indonesia terakhir mengirim jamaah 221 ribu orang. “Tahun lalu saja haji kita berdesak-desakan tingkat kepuasannya sangat memuaskan. Seharusnya tahun ini lebih meningkat,”ujar Nizar saat membuka acara Edukasi Media Center Haji (MCH) di gedung Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (25/5). 

Seperti diketahui Indeks kepuasan haji pada 2019 dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat skor 85,91 atau sangat memuaskan. Sementara, Indeks Kepuasan Pelayanan Haji di Indonesia 2019 dari Balitbang Kemenag  mencatat skor 88,44.

Dia mencontohkan, kepadatan tenda jamaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) diprediksi berkurang. Jika di Mina dahulu tingkat kepadatannya 0,8 maka sekarang jauh lebih longgar yakni 2,6. Tidak hanya itu, usia jamaah haji saat ini dibatasi maksimal 65 tahun. Hal tersebut berbeda dengan penyelenggaraan haji sebelumnya karena usia jamaah ketika itu mayoritas tergolong sebagai lansia. “Dulu manula lebih dari 60 persen,”jelas Nizar.

Peran media

Menurut dia, Media Center Haji (MCH) menjadi salah satu unsur penting dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.  Para petugas MCH diharapkan bisa memotret dan melaporkan pelayanan terhadap jamaah haji. Dia mencontohkan, ada peristiwa tentang banjir yang muncul di media sosial. Informasi tersebut pun menghebohkan keluarga para jamaah di Indonesia. Padahal, ujar Nizar, peristiwa yang terjadi hanya air tergenang semata kaki. “Posisi media menjadi sangat penting karena tidak mungkin mengklarifikasi satu persatu,”jelas dia. 

Contoh lainnya, ujar dia, informasi hoaks yang berkembang belakangan ini jika haji ditunda karena dananya digunakan untuk anggaran ibu kota negara (IKN).  Padahal, Nizar menjelaskan, panitia sudah melakukan persiapan keberangkatan jamaah haji. Karena itu, dia menjelaskan, media berperan penting untuk mengklarifikasi berita hoaks seputar peristiwa haji. Dia menegaskan, informasi yang disebarkan oleh para petugas MCH harus berbasis fakta. “MCH menjadi garda terdepan untuk mengklarifikasi,”jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement