REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas Saudi memperkenalkan kehadiran robot pintar yang memandu jamaah haji dalam ritual Islam di Masjidil Haram, Makkah. Ini merupakan bagian dari pemanfaatan optimal teknologi tinggi dan kecerdasan buatan dalam meningkatkan layanan kepada umat Muslim.
Mesin multi-bahasa ini memberi para peziarah akses ke fatwa (keputusan agama) dan menjalin kontak jarak jauh dengan para ulama bagi mereka yang membutuhkan.
Dilansir di Gulf News, Ahad (29/5), robot yang dikendalikan dari jarak jauh ini menawarkan layanan dalam 11 bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Prancis, Rusia, Persia, Turki, Cina, Urdu, dan Bengali. Ia juga memiliki fitur layar sentuh 21 inci dengan kamera fidelitas tinggi.
Tak hanya digunakan untuk haji, beberapa waktu terakhir keberadaan robot pintar tersebut juga telah dimanfaatkan untuk melayani jamaah umrah di Masjidil Haram.
Saat ini Kerajaan Arab Saudi tengah bersiap menyelenggarakan haji pertama yang disadiri Muslim dari luar negeri. Selama dua tahun terakhir, ibadah tahunan ini terbatas hanya untuk masyarakat Saudi akibat menyebarnya pandemi Covid-19.
Bulan lalu, Saudi mengununkan akan mengizinkan 1 juta peziarah dari dalam dan luar kerajaan untuk melakukan haji. Sebelumnya ritual dilakukan terbatas dengan mengikutsertakan beberapa ribu Muslim
"Peziarah yang memenuhi syarat tahun ini harus berusia di bawah 65 tahun, divaksinasi penuh terhadap Covid-19 dan menunjukkan tes PCR negatif," kata pihak berwenang Saudi.
Biasanya, sekitar 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia nelaksanakan haji di Arab Saudi sebelum pandemi Covid-19.
https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/saudi-arrested-over-assaulting-nurse-in-asir-1.88206283