IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Daker Madinah Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan lima pos jaga di sektor khusus Masjid Nabawi, Madinah. Di setiap sektor tersebut, pihak daker akan menempatkan tenaga kesehatan dan tenaga perlindungan jamaah (TNI/Polri) yang siap untuk membantu jamaah.
Harun Al Rasyid, Ketua Seksi Perlindungan Jamaah Daker Madinah PPIH Arab Saudi menjelaskan, lima pos tersebut ditempatkan di pintu-pintu Masjid Nabawi. Pos tersebut yakni Pos Utama di Pagar 332, Pos 2 Pagar 328, Pos 3 di Pagar 306, Pos 4 Pagar 358 (Baqi\'), sementara Pos 5 ada di Raudhah.
"Ada di setiap titik pintu gerbang Masjid Nabawi untuk pelayanan Masjid Nabawi,"ujar Harun di Pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Ahad (5/6).
Untuk Pos Raudhah, Harun mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan pihak pengamanan Masjid Nabawi terutama untuk jamaah perempuan. Petugas pengamanan perempuan tersebut, ujar Harun, disebut Abla.
Harun mengimbau agar jamaah memiliki kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi meski berada di Tanah Suci. Dia menjelaskan, beragam jenis penjambretan dan penipuan kerap terjadi di area Masjid Nabawi. Modus operandi yang biasa dilakukan para pelaku kriminal tersebut yakni mereka akan mendekati dengan alasan mengantar jamaah ke pemondokan. Biasanya, mereka mengincar jamaah lansia yang terpisah dari rombongan. Harun menjelaskan, banyak diantara pelaku adalah warga Indonesia.
"Mereka dekati dengan alasan mengantar ke pemondokan padahal hendak melakukan tindakan yang merugikan jamaah,"ujar dia.
Meski demikian, dia menjelaskan, hingga kini belum ada peristiwa kriminal yang menimpa jamaah haji RI di Tanah Suci. Hal tersebut mengingat jumlah kloter yang tiba di Madinah masih terbatas. Untuk Sabtu (4/6), ada sebanyak 2.776 jamaah dari tujuh kloter yang sudah tiba di Madinah. Sementara itu, jamaah yang dijadwalkan tiba hari ini di Bandara AMAA yakni 3.169 jamaah.
Salah satu petugas kesehatan Kementerian Kesehatan dari PPIH dr Putri Amanda Tobo menjelaskan, banyak jamaah yang perlu dibantu ketika waktu sholat tiba. Dia menegaskan, banyak diantaranya yang lupa jalan pulang dan tidak mengenakan sandal. Untuk itu, petugas siap mengantarkan para jamaah ke pemondokan masing-masing. "Kejadiannya kerap datang pada waktu sholat,"jelas dia.