IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Perwakilan Khusus untuk Kerukunan Antar Agama dan Timur Tengah Pakistan, Hafiz Tahir Mehmood Ashrafi meminta para jamaah haji Pakistan yang berangkat ke Tanah Suci untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik dan sektarian saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Dia juga meminta para jamaah untuk mematuhi kode etik yang dikeluarkan oleh Saudi. Jika tidak mentaatinya, maka mereka harus menghadapi sanksi yang diberikan. Sesuai instruksi pemerintah Saudi, dilansir Daily Times, Senin (6/6), semua jenis kegiatan politik dan sektarian itu dilarang.
Karena itu, Ashrafi mengatakan, seluruh jamaah haji asal Pakistan harus fokus pada pelaksanaan ibadah haji mereka dengan sepenuh hati. Pemerintah Saudi, di bawah kepemimpinan dinamis Khadim-e-Harmain Al-Sharifain Shah Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman, telah memastikan pengaturan terbaik yang tersedia untuk para peziarah tahun ini.
Ashrafi, yang juga Ketua Majelis Ulama Pakistan dan Sekjen Dewan Tazeem-e-Harmain Al-Sharifain Internasional itu menuturkan, para ulama terkemuka, ahli fiqih, ahli hukum, mufti dan muhadis berpandangan bahwa peziarah wanita harus melakukan sholat di kamar mereka selama jam-jam sibuk di Harmain Al-Sharifain.
Mereka akan tetap diberi keberkahan yang sama oleh Allah SWT sebagaimana yang ditawarkan di Harmain Al-Sharifain. Ashrafi juga meminta jamaah haji Pakistan untuk tidak terburu-buru di Mina, Arafat, dan Muzdalifah, serta khususnya di Rami Jamrat.
Dia menambahkan, konferensi haji, seminar dan sesi pelatihan sedang diselenggarakan di seluruh negeri. Ini bekerja sama dengan Dewan Ulama Pakistan dan Dewan Internasional Tazeem-e-Harmain Al-Sharifain untuk para calon jamaah haji. Dia meminta mereka untuk menghadirinya agar mendapatkan pengetahuan dasar dan wajib demi kelancaran ritual haji di Saudi.