IHRAM.CO.ID,RIYADH -- King Salman Royal Reserve di Wilayah Perbatasan Utara menyaksikan kelahiran pertama Oryx Arab, dan ini terjadi setelah jeda 90 tahun di cagar alam tersebut.
- Masuk Raudhah Terjadwal, Ini Waktu Jamaah Haji Indonesia
- Amak-Amak Gesit Geret Koper Menuju Baitullah
- Kedua Cucu Rasulullah SAW Hasan dan Husain Pernah Haji 25 Kali dengan Jalan Kaki
- Di Tengah Inflasi Global, Arab Saudi Tetap Berkomitmen Bantu Negara-Negara Muslim
- Kemenag Rejang Lebong Kumpulkan Koper 106 Calon Jamaah Haji
Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Selasa (7/6/2022), Kelahiran ini merupakan puncak dari kerjasama antara King Salman Royal Reserve Development Authority dan National Centre for Wildlife, yang menghasilkan pelepasan sejumlah Oryx di cagar pada Maret tahun ini. Hal ini sebagai bagian dari program reintroduksi spesies yang terancam punah di habitat aslinya.
Kembalinya kijang putih ke daerah-daerah ini dan reproduksi alaminya merupakan pencapaian lingkungan yang berkontribusi pada keseimbangan lingkungan, serta pengayaan keanekaragaman hayati.
Ini juga merupakan dorongan besar untuk pelestarian spesies ini, yang menghilang dari wilayah tersebut selama beberapa dekade. Mereka menghilang akibat dari banyak tekanan lingkungan, perburuan liar dan hilangnya tutupan vegetasi yang menyebabkan penurunan jumlahnya dan kemudian menghilang dari alam liar.
Adapun Oryx Arab atau kijang putih adalah mamalia darat terbesar di Jazirah Arab, dan berat dewasa mencapai 80 kilogram. Hal ini ditandai dengan warna putih di sebagian besar tubuh kecuali wajah dan kaki, yang dibedakan oleh warna gelapnya.
Selain itu, Oryx Arab juga membedakan dirinya dengan tanduk panjang, lurus atau sedikit melengkung dan ekor berumbai. Tanduk jantan lebih tebal dan lebih pendek daripada betina, dan mereka memiliki kuku lebar yang memudahkan gerakan mereka di pasir lembut.