REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Masjid Agung Al-Azhar menyampaikan komitmen akan kepeduliannya terhadap lingkungan. Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Ustaz Iding, menyebut pihaknya akan mendistribusikan daging kurban dengan bahan non-plastik atau disebut cepuk.
"Kami dari beberapa tahun terakhir distribusi daging kurban tidak menggunakan plastik, ada namanya cepuk. Kami mendapat sumbangan dari salah satu lembaga untuk mewadahi daging kurban itu," ujar dia saat dihubungi Republika, Rabu (8/6/2022).
Ia menyebut tahun ini pihaknya akan tetap berusaha mengindarkan diri dari penggunaan plastik sebagai wadah atau tempat daging kurban.
Seperti tahun lalu saat pandemi Covid-19 tengah melanda, Masjid Agung Al-Azhar membagikan daging ke wilayah Jabodetabek. Pihaknya disebut tidak membagikan hasil kurban ke wilayah sekitar masjid.
Untuk pelaksanaan hari raya kurban tahun ini, Masjid Al Azhar disebut baru saja membentuk panitia yang menjadi penanggung jawab. Rencananya, akan segera dilakukan rapat pertama untuk menentukan berapa biaya kurban yang ditetapkan dan selanjutnya diinformasikan kepada masyarakat.
Jelang perayaan Idul Adha, Indonesia dikagetkan dengan mewabahnya penyakit kuku dan mulut (PKM) yang melanda hewan ternak. Atas hal ini, Ustaz Iding menyebut akan melaksanakan kurban sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kami berpegang pada edaran yang dikeluarkan oleh MUI. Sudah kami pelajari bagaimana hewan yang bisa disembelih dan bagaimana yang tidak bisa disembelih," lanjut dia.
Terakhir, ia menyebut bagi masyarakat yang ingin berkurban berupa hewan kurban diimbau untuk mengantarkan hewannya mendekati hari H. Adapun penyembelihan nantinya akan dilakukan di masjid seperti tahun-tahun sebelumnya, di area yang telah tersedia.