REPUBLIKA.CO.ID, TIJUANA -- Setelah bertahun-tahun bekerja, sebuah kelompok Muslim Latina telah membuka tempat perlindungan di seberang perbatasan di Tijuana, Meksiko untuk para migran Muslim dan wanita serta anak-anak yang dideportasi. Tempat penampungan itu menerima semua orang tanpa memandang agama.
Pusat tersebut yang dibuka pada Sabtu (11/6/2022) oleh Latina Muslim Foundation akan menampung 150 pengungsi. “Hal ini datang dengan banyak tantangan, menjadi Muslim dan seorang Latina di Tijuana yang mencoba membangun tempat perlindungan Muslim sangat sulit,” ujar Presiden Latina Muslim Foundation Sonia Garcia, seperti dilaporkan CBS.
Karena kesepakatan antara Amerika Serikat dan Meksiko, para migran yang mencari suaka AS dapat tetap aman di Meksiko sampai proses imigrasi selesai. Dilansir About Islam, Ahad (12/6/2022), ini merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengungsi Muslim dari Suriah, Yaman, Ethiopia dan negara-negara lain mempertaruhkan hidup mereka dengan melakukan perjalanan yang sulit ke Meksiko.
Karena sebagian besar pengungsi mengalami tragedi yang tak terduga dan tiba di Tijuana dengan hampir tidak membawa apa-apa, pusat itu diperlukan untuk menawarkan kesembuhan dan harapan kepada mereka. “Budayanya berbeda dan bahasanya sangat berbeda, jadi semuanya sangat sulit,” ucap Ilyas Salarzai, seorang pengungsi berusia 21 tahun dari Afghanistan.
Pusat ini akan menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti makanan dan tempat tinggal, serta memberi mereka akses ke pemeriksaan kesehatan medis, perawatan gigi, dan layanan konseling dan kesehatan mental. Ada juga pertumbuhan populasi Muslim Hispanik lokal yang kekurangan sumber daya dan tempat di mana mereka merasa aman untuk mempraktikkan Islam sebagai sebuah komunitas.
Pusat ini akan berfungsi sebagai pusat dakwah untuk mendidik penduduk setempat tentang Islam dan akan menyediakan area sholat, kelas Alquran, dapur makanan, dan menawarkan beberapa layanan medis dan gigi.
“Ini adalah tempat penampungan Muslim, tetapi siapa pun diundang untuk berada di tempat penampungan ini. Setiap orang yang mencari tempat perlindungan akan disambut dengan terbuka.” jelas Salarzai.
Meksiko adalah negara yang mayoritas beragama Katolik, tetapi kota perbatasan Tijuana selalu menampung populasi umat beragama beragam. Dalam beberapa tahun terakhir, Islam telah mulai membuat terobosan dan membangun kehadiran di sana.
Populasi Muslim di Tijuana kecil, tetapi sangat beragam. Orang-orang dari seluruh dunia menghadiri Masjid al-Islam masjid. Ada orang-orang di sini dari India, Kosta Rika, Timur Tengah, dan tentu saja semua Meksiko dan Amerika Serikat.