IHRAM.CO.ID, MADINAH—Jamaah haji Indonesia yang memiliki penyakit gula atau diabetes melitus (DM) sebelum berangkat perlu konsultasi kepada pelayanan kesehatan masyarakat di daerah setempat. Penyakit ini paling banyak diderita jamaah haji Indonesia.
“Usahakan di tanah air sebelum berangkat bagi penderita gula, selain kontrol gula juga harus ada aktivitas rutin berolahraga,” kata dokter Umar Muhammad Said spesialis penyakit dalam, saat ditemui di KKHI Madinah, Rabu (15/6)
Selain itu kata Umar, jamaah haji yang memiliki penyakit DM ini harus mengatur pola makan yang sehat dengan cukup gizi, protein, buah dan sayur. Dan kurangi konsumsi gula, cek kadar gula dengan memeriksakan gula sendiri.
“Kemudian mengatur makanannya terutama mengurangi konsumsi gula, minum air putih yang cukup. Supaya selain kadar gula yang terkontrol juga membantu metabolisme tubuh bagi penderita diabetes,” ujar.
Umar menuturkan, jamaah haji selama di pesawat saat menuju Tanah Suci, penderita diabetes diusahakan dua atau tiga jam sekali sebaik bergerak agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah terutama di daerah tungkai bawah. Hal ini sangat penting dilakukan karena banyak kejadian selama penerbangan kaki bengkak.“Agar tidak terjadi penyumbatan pembuluh darah, diusahakan dua tiga jam bergerak,” katanya.
Dia juga menyarankan, jamaah haji perlu memperhatikan kebiasaan jangan menahan buang air kecil dan buang air besar di pesawat. Bila kesulitan menggunakan toilet pesawat segera menghubungi awak kabin. Selama di pesawat, jamaah haji juga disarankan makan dan minum seperti biasa, obat-obatan tetap diminum rutin sampai di tanah suci.