IHRAM.CO.ID, MADINAH — Sebanyak 3.000 jamaah haji Indonesi telah mendapatkan wristband atau jam kesehatan di embarkasi nya masing-masing. WristBand merupakan pengembangan teknologi baru untuk mengukur atau cek kondisi vital jamaah haji risiko tinggi secara mandiri yang diciptakan anak negeri.
Arif Budiarto, Koordinator Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengatakan, pihaknya sudah mengajari cara penggunaan wristband yang terkoneksi dengan aplikasi TeleJemaah dan TelePetugas kepada para tenaga kesehatan haji (TKH) kelompok terbang (kloter).
Ada sekitar 200 lebih tenaga kesehatan sudah diajarkan penggunaan alat dan aplikasi tersebut. Arif berharap dengan adanya alat ini jamaah dengan risiko tinggi (risti) dapat terpantau status kesehatannya oleh petugas kesehatan haji. Kesehatan jamaah perlu dipantau selama 24 jam oleh tenaga kesehatan haji di kloter.
Dia berharap, dengan inovasi ini dapat mengendalikan angka kesakitan dan kematian pada jamaah haji. Arif menegaskan, inovasi ini merupakan asli buatan anak bangsa, sebagai bentuk kepedulian negara kepada rakyatnya yang menjalankan ibadah haji. Inovasi ini bagian dari amanah undang-undang nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan haji dan umroh, untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji.
Videografer | Ali Yusuf
Video Editor | Fian Firatmaja