Senin 20 Jun 2022 07:31 WIB

Tim Visitasi KKHI Pastikan Jamaah Dapatkan Perawatan Terbaik

Jamaah yang alami masalah kesehatan dipastikan dapatkan perawatan yang sesuai.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Fian Firatmaja
Foto: Republika/Ali Yusuf
Tim dokter KKHI Madinah merujuk jamaah asal Cirebon embarkasi JKS 19 atas nama Masmuah binti Rohim ke RS King Fahd Madinah Arab Saudi, Jumat (17/6). Masmuah dirujuk dokter sepesialis bedah dr Nur Eko Hadi Sucipto, dr Susi Wirawati Triono dan Nrs Gemelia Zulfar. Ali Yusuf

IHRAM.CO.ID, MADINAH — Tim visitasi KKHI Madinah mengunjungi jamaah haji yang dirawat di RS King Fahd, Sabtu (18/6). Muhaimin Munizu dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang memimpin tim, melakukan visitasi kepada jamaah pasien atas nama Masmuah binti Rohim, jamaah calon haji asal Cirebon embarkasi JKS 19 yang pada Jumat (17/6) malam dirujuk karena diduga patah tulang kering.

Muhaimin didampingi Ike Yuliani Dewi dari tim surveillance PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, Sri Astuti dan Abir Ghafur tenaga pendukung kesehatan. 

Muhaimin mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan dokter Ashraff Rahim, Spesialis Orthopedi RS King Fahd, pasien ini akan menjalani operasi pemasangan pen atau open reduction internal fixation (ORIF) untuk menangani patah tulangnya. Namun sebelumnya, dilakukan transfusi darah terlebih dahulu untuk mengatasi kurang darah atau anemia yang juga diderita pasien.

Pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan adanya gangguan fungsi ginjal sehingga perlu pemantauan secara berkala. Jamaah ini diketahui memiliki faktor risiko atau komorbid yaitu diabetes melitus (kencing manis) dan hipertensi (tekanan darah tinggi) sehingga perlu penangana secara menyeluruh. 

Menurut dokter ahli ginjal RS King Fahd yang enggan disebutkan namanya, meskipun terdapat gangguan fungsi ginjal, namun tidak menghalangi atau mengganggu jadwal tindakan operasinya. 

Saat dijumpai oleh tim visitasi KKHI Madinah, jamaah terlihat sumringah, dan mengatakan keluhannya sudah berkurang. Pada kesempatan tersebut dia meminta agar tim visitasi menyampaikan pesan kepada teman kloternya.

“Tolong dibawakan tas yang isinya paspor, handphone dan dompet,” katanya.

Masmuah yang berangkat ke tanah suci tanpa suami dan anaknya ini mengaku kesepian tidak bisa menghubungi keluarga di tanah air. Karena saat dirujuk Masmuah tidak membawa tasnya.

 

 

 

Videografer | Ali Yusuf

Video Editor | Fian Firatmaja

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement