Oleh Syalaby Ichsan, dari Madinah Arab Saudi
IHRAM.CO.ID, MADINAH — Animo jamaah untuk mengunjungi Raudhah dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid, menjelaskan, ada laporan indikasi pemalsuan tasrekh (surat izin) untuk masuk ke area Taman Surga tersebut.
Untungnya, ujar Harun, petugas dari Seksus Nabawi sudah mengantisipasi temuan tersebut sehingga bisa dilakukan penindakan. “Ada laporan sedikit pemalsuan Tasrekh oleh oknum tertentu,”ujar Harun kepada Tim MCH di area Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (20/6/2022) WAS.
Harun menjelaskan, modus pemalsuan tasrekh tersebut dilakukan untuk membuat jamaah masuk ke Raudhah. Atas kesigapan petugas, ujar dia, upaya pemalsuan tasrekh tidak berlangsung lama.
Pada musim haji tahun ini, Harun menjelaskan, Kementerian Haji Arab Saudi dan pengelola Masjid Nabawi memang menerapkan aturan penggunaan aplikasi Eatmarna bagi semua jamaah yang hendak masuk ke Raudhah.
Selain aplikasi tersebut, pihak Arab Saudi mengeluarkan Tasrekh (surat ijin) bagi jamaah lewat aplikasi e-haj. Aplikasi tersebut kemudian diakses oleh kantor misi haji setempat sehingga tasrekh bisa keluar.
Berdasarkan catatan Republika.co.id, tasrekh tersebut berisi manifest nama-nama jamaah dengan jadwal hari dan jam tertentu. Jamaah yang namanya sudah tertera di dalam tasrekh bisa berkunjung ke Raudhah dengan membawa surat tersebut.
Menurut Harun, tidak ada aksi kriminalitas lain yang menonjol sejak tibanya jamaah gelombang pertama pada 4 Juni lalu hingga Senin (20/6/2022) ini. “Saya bersyukur dan mudah-mudahan terus sampai ke depan,” jelas dia.
Dia menjelaskan, pihak seksus lebih sering menangani jamaah yang terpisah dari rombongan sehingga lupa jalan pulang ke pemondokan. Petugas Seksus Masjid Nabawi pun mengantar jamaah tersebut ke hotel.